“kalian saling kenal?” tanya
cakka lagi
“iya” jawab Gabriel akhirnya.
Matanya memandang rio tajam. Rio hanya menyerngit tak mengerti.
“wah, kalo gitu kenapa ndak
di ajak mampir dulu ke rumah kita?”
“Nggak perlu.” Sengit Gabriel.
“cakka, ayo balik. Bunda udah nungguin di rumah”
Cakka meliahat kedua orang
itu secara bergantian, dan tak mengerti. Suasana diantara mereka jadi sangat
aneh.
“Ehm, tapi kan mas”
“Nggak ada tapi-tapian!”
Cakka hanya mengangguk lemah,
lalu melambaikan tangannya pada Rio.
Rio tersenyum tipis melihat
kepergian cakka. tak lama kemudian, dia pun bangkit dari sana. Tapi, Gabriel menghadangnya.
“Jangan coba-coba loe deketin
adek gue”
Rio melongo. “Gue? Deketin adek
loe? Loe kira gue maho-_-“ rio yang malas meladeni Gabriel pun menjawab asal.
“gue serius. Jangan coba-coba
loe bilang semua yang udah gue perbuat ke adek gue. Termasuk keluarnya gue dari
sayga. Gue gak segan-segan bikin
perhitungan sama loe”
Rio mengangguk paham.
“Dan, gue minta maaf buat
kejadian beberapa hari yang lalu” ujar Gabriel sambil menerawang. Nada suaranya
melunak.
“eh?” rio agak kaget.
“sebenernya gue Cuma pengen
sivia balik sama gue. Gue Cuma pengen sivia nggak ngerendahin gue. Gue mau
kasih dia pelajaran” iel duduk dikursi yang tak jauh dari rio. “gue nggak tau
kalo dampaknya sampe kaya gitu. Mungkin, gue emang keterlaluan, ya?”
Rio duduk disamping iel. “Cara
loe salah, iel”
“ya, gue tau. Makanya, gue
gak ngasih protes waktu gue di DO.”
“terus sekarang, loe sekolah
dimana?”
“di sma trimurti”
“oh” rio mengangguk-angguk.
“gue titip sivia ya yo”
“eh?” rio menoleh kea rah iel,
kaget
Iel mengangguk. “jagain sivia
buat gue. Gue masih sayang banget sama dia. gabakal bisa gue lupain dia secepet
dia lupain gue. Gue tau, dia punya perasaan sama si Alvin kok. Dari cara dia
perlakuin Alvin udah keliatan banget. Kalo Alvin nyakitin via, loe kasih tau
gue ya yo?”
Rio bingung menjawab apa. Ia hanya
mengangguk lagi dan lagi, “Alvin anaknya baik kok. Lagi pula, dia udah
trgila-gila sama sivia dari kelas 10. Nggak mungkin lah, dia nyakitin sivia.”
“suatu saat nanti, mungkin” Gabriel
terkekeh. “sampe dia nyakitin sivia, gue gak segan-segan bikin sivia balik ke
pelukan gue” Gabriel berdiri dari sana. “yaudah, gue balik dulu. Udah siang,panas.
Gue juga musti sekolah. sekolah gue gak asik sih, masuk siang”
Rio ikut berdiri. “Yaudah
lah, gue juga mau balik. Keburu macet jalannya”
“eh, btw loe bolos ya?”
“ya, seperti yang loe liat
iel” rio meringis
“ck, gue kira loe rajin
ternyata hobi bolos juga”
“gue baru pertama kali bolos,
kok” ingatan rio pun kembali pada kejadian tadi pagi.
Gabriel geleng-geleng. “yaudah
ah, gue balik dulu ya. Jangan lupa, jagain via. Oke”
Rio mengacungkan jempolnya. Gabriel
perlahan berjalan menjauhi rio. Rio pun kembali ke motornya dan membelah lalu
lintas Surabaya lagi.
-_-_-___-_-_-_-_-_-
Tak terhitung berapa puluh
sms yang Alvin bombardirkan pada rio, si empunya ponsel belum juga mengaktifkan
ponselnya. Ify dan sivia yang melihat Alvin gelisah jadi ikut gelisah. Dimana rio?
“belom aktif ya nomornya?”
Alvin mengangguk. jam
menunjukkan pukul 12 siang tapi rio tak kunjung mengaktifkan ponselnya.
“kayanya masalah rio serius” gumam
alvin
“emang loe ngapain rio sih
fy?” tanya sivia tanpa dosa
Ify mendelik. “ya nggak gue
apa-apain lah siv! Mau gue apain coba. Gue Cuma jatuh diatas badan dia. tapi
nggak seharusnya juga kan, dia semarah itu ke gue?”
Alvin agak kaget dengan pernyataan
ify. Dia sama sekali tidak tau kalau ify sampai berbuat seperti itu ke rio. Walau
Alvin tau itu nggak sengaja.
“kayanya kita harus segera
nyari rio nih pulang sekolah nanti” usul ify
“boleh. Gue ikut kalian ya”Alvin
mensmbahi
Mereka bertiga sepakat
mencari rio sepulang sekolah nanti.
----_-_-_-_-_--_-_-___--_-_-
“rio?!” pekik gadis itu
tertahan.
Rio menoleh. “eh? Hai”
sapanya tanpa dosa
“loe itu kelas berapa sih
yooo kenapa loe gak diajarin gimana cara bertamu yang baik sih?” gadis itu
memukul bahu rio menggunakan bantal berkali-kali
“aduh shill, sorry-sorry. Loe
sih, pintu gak dikunci. Gue kan males nunggu di ruang tamu. Mending ke kamar loe aja”
“heh, gila loe. Kalo gue lagi
mandi gimana?” gadis itu menjitak rio.
“Shilla, shilla. loe tuh gak
berubah ya.” Rio mengacak-acak rambut saudara sepupunya itu
“maksud loe?” shilla melirik
sinis pada rio
Rio terkekeh. “pantes aja
sampe sekarang masih single. Mana ada yang mau sama loe? Hahaha”
“Heh kurang ajar loe! Ngaca dong,
kaya loe nggak single aja.”
Sepupu rio yang satu itu
emang judesnya nggak ketulungan. Dari lahir sampe sekarang, belum pernah yang
namanya pacaran. Ashilla Haling namanya. Dia sekarang kelas XII. Dia terlalu focus
sekolah, sehingga berbagai penghargaan ia raih. Ia juga mengikuti kelas
akselerasi. Sebenarnya, umurnya 2 tahun dibawah rio, tapi kepintarannya bisa 2
tahun diatas Rio. Shilla adalah kebanggaan keluarga Haling. Hanya dengan
shilla, phobia rio itu tak kambuh.
“eh, loe bolos kak?”
Rio hanya mengangguk sambil
menyambar chitato yang tergeletak di atas meja shilla.
“tumben. Kok bisa ? bukan gaya
loe banget sih kak”
“lagi pengen aja. Emang gaboleh
ya kalo bukan gaya gue?”
“ya.. gapapa sih” shilla
memutar kedua bola matanya. “btw, bau matahari banget. Loe abis darimana sih
kak? Iuhh”
Rio menjitak kepala sepupunya
itu. “gue abis dari kebun bibit. Loe tau aja sih gue bau matahari?” rio menekuk
wajahnya. “gue numpang mandi ya” rio langsung neloyor ke kamar mandi.
“dasar pesek! Gapernah dewasa!”
cibir shilla.
-_--_-_-_-_-_-_-_-_---_-
“rio kemana sih? Sampe jam 3
sore hapenya kok ngga aktif-aktif: gerutu Alvin, kesal sekaligus khawatir
“jangan-jangan tuh anak
kenapa-napa lagi vin” ceplos via
“heh, vi, kalo ngomong jangan
ngasal deh” sewot ify
“nah loh, ngapain loe sewot? Loe
kan tau, gue itu ceplas ceplos. Loe khawatir ya sama rio? Uhuk”
“via, init uh genting! Gawat!
Darurat! Mana bisa loe berfikir sampe sejauh itu?” ify membanting setirnya ke
kiri mengikuti jalan yang ada didepannya.
“kalo khawatir juga gapapa
kali fy, lebih dari itu juga gaapapa” Alvin nyengir.
Ify begidik ngeri. “jangan
masang tampang kaya gitu deh vin. Tuh mat aloe ilang semua”
Alvin langsung manyun,
sedangkan sivia ngakak-ngakak.
“loe juga vi, mat aloe kan
juga sipit”
Gini ganti sivia yang manyun
dan Alvin ngakak.
“sekarang kita harus focus cari
rio! Jangan Cuma ketawa ngakak gajelas gini” ify kembali focus ke jalanan.
Seketika, jantungnya seakan
berhenti berdetak ketika melihat rio. Ada perasaan senang menyelimutinya, tapi
ketika ify lihat siapa yang ada dibelakang rio, hatinya terasa tersobek-sobek.
“eh itu rio!” tunjuk Alvin kemudian
Sivia mengikuti arah telinjuk
Alvin. “Eh iya itu rio. Rrr, sama siapa dia?”
“gue juga gatau” Alvin pun
melihat gadis itu dari atas sampai bawah. Walaupun tampak samping, gadis itu
terlihat cantik sekali. Rambutnya panjang, kulitnya putih dengan celana selutut
dan jaket kulit se siku. Tangannya melingkar ke perut rio. Sepertinya ada yang
aneh, batin Alvin. “tuh cewek cakep banget” gumam Alvin tanpa sadar.
Sivia langsung menoleh kea
rah Alvin. Sedangkan ify berusaha menulikan telinganya. Terbesit rasa cemburu,
ketika Alvin mengatakan itu. ‘vi, loe kenapa gini sih’ batin sivia sambil
menggeleng-gelengkan kepalanya.
“rio udah ketemu. Dan kayanya
kita nggak perlu khawatir sama dia. toh, yang di khawatirin juga lagi asyik
sama cewek kan? Yaudah lah, kita balik aja”
“loe cemburu fy?” goda Alvin melihat
ify yang sepertinya tak focus menyetir.
“hah? Engga” ify tak
mempedulikan godaan Alvin. Ia terus melajukan mobilnya membelah lautan
kendaraan di Surabaya
-_-_-___--_-_-_-____--_-
“kita mau kemana sih kak?”
tanya shilla bingung
“udah deh shill, loe ikut gue
aja.”
Mereka pun sampai. Ditempat sepi,
dimana banyak batu nisan di sana.
“loe ngajak gue ke kuburan? Anjir
serem amat sih. Loe niat mau ngapain gue sih kak?”
Rio yang tak tahan dengan
celoteh sepupunya ini hanya diam sambil menarik pergelangan tangan shilla. dia
berjalan hingga nisan Vero dan Dea, yang kebetulan bersebelahan.
“gue minta maaf de, ver.” Buka
rio. Shilla melihat rio dengan tatapan bingung , walaupun ia tau maksud rio.
“Gue bakal lupain kenangan kita. Gue sama
vero, gue sama dea. gue gabakal inget-inget kalian lagi. bagi gue, kalian Cuma sepihan
masalalu yang seharusnya nggak pernah muncul di masadepan gue. Gue tau,gue
penyebab kalian meninggal.
I really thought you
were the one
It was over before it begun
It’s so hard for me to walk away
But I know I can’t stay
It was over before it begun
It’s so hard for me to walk away
But I know I can’t stay
“Tapi nggak seharusnya kalian ngutuk gue kaya
gini. Gak seharusnya kalian ngelarang gue deketin cewek selain kalian. Cukup di
masalalu aja, kenangan kita bertiga. Jangan ganggu gue lagi. gue udah cukup
tertekan karena loe berdua tau nggak?
You’re beautiful and
crazy too
Baby, that’s why I fell into you
Even though you would pretend to be
You were never with me
Baby, that’s why I fell into you
Even though you would pretend to be
You were never with me
“Sekarang, saatnya loe
lepasin gue dari belenggu masalalu itu. Gue janji, gabakal ulangin masalalu gue
lagi. gue bakal perbaiki itu semua. Terimakasih buat 3 tahun yang penuh teroran
buat gue.
So it’s over, yeah
we’re through, so I’mma unfriend you
You’re the best I ever knew, so I will nfriend you
‘Cause I should have known, right from the start
I’m deleting you right from my heart
Now it’s over, my last move is to unfriend you
You’re the best I ever knew, so I will nfriend you
‘Cause I should have known, right from the start
I’m deleting you right from my heart
Now it’s over, my last move is to unfriend you
“Waktu itu gue emang masih
kecil. Tapi, sekarang gue udah dewasa dan gue harus melangkah kedepan. Gak buat
mencintai 2 orang yang udah meninggal kaya kalian.”
I thought in time that
you could change
Time and love would heal the pain
I didn’t want this day to come
Now all I feel is numb
Time and love would heal the pain
I didn’t want this day to come
Now all I feel is numb
Rio mengeluarkan bunga melati
dari dalam tasnya yang ia beli sebelum sampai dirumah shilla. ia menaburkannya
diatas nisan dea dan vero.
“yang tenang di atas sana ya
de, ver. Kenangan sama kalian itu nggak tergantikan.”
So it’s over, yeah
we’re through, so I’mma unfriend you
You’re the best I ever knew, so I will unfriend you
‘Cause I should have known, right from the start
I’m deleting you right from my heart
Now it’s over, my last move is to unfriend you
You come on to anybody
Everybody all the time
You give up to anybody
What I thought was only mine
So it’s over, yeah we’re through, so I’mma unfriend you
You’re the best I ever knew, so I will unfriend you
‘Cause I should have known, right from the start
That you didn’t have a human heart
Now it’s over, my last move is to unfriend you
So I’mma unfriend you
So I’mma unfriend you
You’re the best I ever knew, so I will unfriend you
‘Cause I should have known, right from the start
I’m deleting you right from my heart
Now it’s over, my last move is to unfriend you
You come on to anybody
Everybody all the time
You give up to anybody
What I thought was only mine
So it’s over, yeah we’re through, so I’mma unfriend you
You’re the best I ever knew, so I will unfriend you
‘Cause I should have known, right from the start
That you didn’t have a human heart
Now it’s over, my last move is to unfriend you
So I’mma unfriend you
So I’mma unfriend you
-_-_-__-_-_-____---____--_-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar