Rabu, 15 Agustus 2012

Kiss Me Again (Part 13)


“kalian saling kenal?” tanya cakka lagi

“iya” jawab Gabriel akhirnya. Matanya memandang rio tajam. Rio hanya menyerngit tak mengerti.

“wah, kalo gitu kenapa ndak di ajak mampir dulu ke rumah kita?”

“Nggak perlu.” Sengit Gabriel. “cakka, ayo balik. Bunda udah nungguin di rumah”

Cakka meliahat kedua orang itu secara bergantian, dan tak mengerti. Suasana diantara mereka jadi sangat aneh.

“Ehm, tapi kan mas”

“Nggak ada tapi-tapian!”

Cakka hanya mengangguk lemah, lalu melambaikan tangannya pada Rio.

Rio tersenyum tipis melihat kepergian cakka. tak lama kemudian, dia pun bangkit dari sana. Tapi, Gabriel menghadangnya.

“Jangan coba-coba loe deketin adek gue”

Rio melongo. “Gue? Deketin adek loe? Loe kira gue maho-_-“ rio yang malas meladeni Gabriel pun menjawab asal.

“gue serius. Jangan coba-coba loe bilang semua yang udah gue perbuat ke adek gue. Termasuk keluarnya gue dari sayga.  Gue gak segan-segan bikin perhitungan sama loe”

Rio mengangguk paham.

“Dan, gue minta maaf buat kejadian beberapa hari yang lalu” ujar Gabriel sambil menerawang. Nada suaranya melunak.

“eh?” rio agak kaget.

“sebenernya gue Cuma pengen sivia balik sama gue. Gue Cuma pengen sivia nggak ngerendahin gue. Gue mau kasih dia pelajaran” iel duduk dikursi yang tak jauh dari rio. “gue nggak tau kalo dampaknya sampe kaya gitu. Mungkin, gue emang keterlaluan, ya?”

Rio duduk disamping iel. “Cara loe salah, iel”

“ya, gue tau. Makanya, gue gak ngasih protes waktu gue di DO.”

“terus sekarang, loe sekolah dimana?”

“di sma trimurti”

“oh” rio mengangguk-angguk.

“gue titip sivia ya yo”

“eh?” rio menoleh kea rah iel, kaget

Iel mengangguk. “jagain sivia buat gue. Gue masih sayang banget sama dia. gabakal bisa gue lupain dia secepet dia lupain gue. Gue tau, dia punya perasaan sama si Alvin kok. Dari cara dia perlakuin Alvin udah keliatan banget. Kalo Alvin nyakitin via, loe kasih tau gue ya yo?”

Rio bingung menjawab apa. Ia hanya mengangguk lagi dan lagi, “Alvin anaknya baik kok. Lagi pula, dia udah trgila-gila sama sivia dari kelas 10. Nggak mungkin lah, dia nyakitin sivia.”

“suatu saat nanti, mungkin” Gabriel terkekeh. “sampe dia nyakitin sivia, gue gak segan-segan bikin sivia balik ke pelukan gue” Gabriel berdiri dari sana. “yaudah, gue balik dulu. Udah siang,panas. Gue juga musti sekolah. sekolah gue gak asik sih, masuk siang”

Rio ikut berdiri. “Yaudah lah, gue juga mau balik. Keburu macet jalannya”

“eh, btw loe bolos ya?”

“ya, seperti yang loe liat iel” rio meringis

“ck, gue kira loe rajin ternyata hobi bolos juga”

“gue baru pertama kali bolos, kok” ingatan rio pun kembali pada kejadian tadi pagi.

Gabriel geleng-geleng. “yaudah ah, gue balik dulu ya. Jangan lupa, jagain via. Oke”

Rio mengacungkan jempolnya. Gabriel perlahan berjalan menjauhi rio. Rio pun kembali ke motornya dan membelah lalu lintas Surabaya lagi.


-_-_-___-_-_-_-_-_-


Tak terhitung berapa puluh sms yang Alvin bombardirkan pada rio, si empunya ponsel belum juga mengaktifkan ponselnya. Ify dan sivia yang melihat Alvin gelisah jadi ikut gelisah. Dimana rio?

“belom aktif ya nomornya?”

Alvin mengangguk. jam menunjukkan pukul 12 siang tapi rio tak kunjung mengaktifkan ponselnya.

“kayanya masalah rio serius” gumam alvin

“emang loe ngapain rio sih fy?” tanya sivia tanpa dosa

Ify mendelik. “ya nggak gue apa-apain lah siv! Mau gue apain coba. Gue Cuma jatuh diatas badan dia. tapi nggak seharusnya juga kan, dia semarah itu ke gue?”

Alvin agak kaget dengan pernyataan ify. Dia sama sekali tidak tau kalau ify sampai berbuat seperti itu ke rio. Walau Alvin tau itu nggak sengaja.

“kayanya kita harus segera nyari rio nih pulang sekolah nanti” usul ify

“boleh. Gue ikut kalian ya”Alvin mensmbahi

Mereka bertiga sepakat mencari rio sepulang sekolah nanti.


----_-_-_-_-_--_-_-___--_-_-


“rio?!” pekik gadis itu tertahan.

Rio menoleh. “eh? Hai” sapanya tanpa dosa

“loe itu kelas berapa sih yooo kenapa loe gak diajarin gimana cara bertamu yang baik sih?” gadis itu memukul bahu rio menggunakan bantal berkali-kali

“aduh shill, sorry-sorry. Loe sih, pintu gak dikunci. Gue kan males nunggu di ruang  tamu. Mending ke kamar loe aja”

“heh, gila loe. Kalo gue lagi mandi gimana?” gadis itu menjitak rio.

“Shilla, shilla. loe tuh gak berubah ya.” Rio mengacak-acak rambut saudara sepupunya itu

“maksud loe?” shilla melirik sinis pada rio

Rio terkekeh. “pantes aja sampe sekarang masih single. Mana ada yang mau sama loe? Hahaha”

“Heh kurang ajar loe! Ngaca dong, kaya loe nggak single aja.”

Sepupu rio yang satu itu emang judesnya nggak ketulungan. Dari lahir sampe sekarang, belum pernah yang namanya pacaran. Ashilla Haling namanya. Dia sekarang kelas XII. Dia terlalu focus sekolah, sehingga berbagai penghargaan ia raih. Ia juga mengikuti kelas akselerasi. Sebenarnya, umurnya 2 tahun dibawah rio, tapi kepintarannya bisa 2 tahun diatas Rio. Shilla adalah kebanggaan keluarga Haling. Hanya dengan shilla, phobia rio itu tak kambuh.

“eh, loe bolos kak?”

Rio hanya mengangguk sambil menyambar chitato yang tergeletak di atas meja shilla.

“tumben. Kok bisa ? bukan gaya loe banget sih kak”

“lagi pengen aja. Emang gaboleh ya kalo bukan gaya gue?”

“ya.. gapapa sih” shilla memutar kedua bola matanya. “btw, bau matahari banget. Loe abis darimana sih kak? Iuhh”

Rio menjitak kepala sepupunya itu. “gue abis dari kebun bibit. Loe tau aja sih gue bau matahari?” rio menekuk wajahnya. “gue numpang mandi ya” rio langsung neloyor ke kamar mandi.

“dasar pesek! Gapernah dewasa!” cibir shilla.


-_--_-_-_-_-_-_-_-_---_-


“rio kemana sih? Sampe jam 3 sore hapenya kok ngga aktif-aktif: gerutu Alvin, kesal sekaligus khawatir

“jangan-jangan tuh anak kenapa-napa lagi vin” ceplos via

“heh, vi, kalo ngomong jangan ngasal deh” sewot ify

“nah loh, ngapain loe sewot? Loe kan tau, gue itu ceplas ceplos. Loe khawatir ya sama rio? Uhuk”

“via, init uh genting! Gawat! Darurat! Mana bisa loe berfikir sampe sejauh itu?” ify membanting setirnya ke kiri mengikuti jalan yang ada didepannya.

“kalo khawatir juga gapapa kali fy, lebih dari itu juga gaapapa” Alvin nyengir.

Ify begidik ngeri. “jangan masang tampang kaya gitu deh vin. Tuh mat aloe ilang semua”

Alvin langsung manyun, sedangkan sivia ngakak-ngakak.

“loe juga vi, mat aloe kan juga sipit”

Gini ganti sivia yang manyun dan Alvin ngakak.

“sekarang kita harus focus cari rio! Jangan Cuma ketawa ngakak gajelas gini” ify kembali focus ke jalanan.

Seketika, jantungnya seakan berhenti berdetak ketika melihat rio. Ada perasaan senang menyelimutinya, tapi ketika ify lihat siapa yang ada dibelakang rio, hatinya terasa tersobek-sobek.

“eh itu rio!” tunjuk Alvin kemudian

Sivia mengikuti arah telinjuk Alvin. “Eh iya itu rio. Rrr, sama siapa dia?”

“gue juga gatau” Alvin pun melihat gadis itu dari atas sampai bawah. Walaupun tampak samping, gadis itu terlihat cantik sekali. Rambutnya panjang, kulitnya putih dengan celana selutut dan jaket kulit se siku. Tangannya melingkar ke perut rio. Sepertinya ada yang aneh, batin Alvin. “tuh cewek cakep banget” gumam Alvin tanpa sadar.

Sivia langsung menoleh kea rah Alvin. Sedangkan ify berusaha menulikan telinganya. Terbesit rasa cemburu, ketika Alvin mengatakan itu. ‘vi, loe kenapa gini sih’ batin sivia sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

“rio udah ketemu. Dan kayanya kita nggak perlu khawatir sama dia. toh, yang di khawatirin juga lagi asyik sama cewek kan? Yaudah lah, kita balik aja”

“loe cemburu fy?” goda Alvin melihat ify yang sepertinya tak focus menyetir.

“hah? Engga” ify tak mempedulikan godaan Alvin. Ia terus melajukan mobilnya membelah lautan kendaraan di Surabaya


-_-_-___--_-_-_-____--_-


“kita mau kemana sih kak?” tanya shilla bingung

“udah deh shill, loe ikut gue aja.”

Mereka pun sampai. Ditempat sepi, dimana banyak batu nisan di sana.

“loe ngajak gue ke kuburan? Anjir serem amat sih. Loe niat mau ngapain gue sih kak?”

Rio yang tak tahan dengan celoteh sepupunya ini hanya diam sambil menarik pergelangan tangan shilla. dia berjalan hingga nisan Vero dan Dea, yang kebetulan bersebelahan.

“gue minta maaf de, ver.” Buka rio. Shilla melihat rio dengan tatapan bingung , walaupun ia tau maksud rio.

 “Gue bakal lupain kenangan kita. Gue sama vero, gue sama dea. gue gabakal inget-inget kalian lagi. bagi gue, kalian Cuma sepihan masalalu yang seharusnya nggak pernah muncul di masadepan gue. Gue tau,gue penyebab kalian meninggal.

I really thought you were the one
It was over before it begun
It’s so hard for me to walk away
But I know I can’t stay

 “Tapi nggak seharusnya kalian ngutuk gue kaya gini. Gak seharusnya kalian ngelarang gue deketin cewek selain kalian. Cukup di masalalu aja, kenangan kita bertiga. Jangan ganggu gue lagi. gue udah cukup tertekan karena loe berdua tau nggak?

You’re beautiful and crazy too
Baby, that’s why I fell into you
Even though you would pretend to be
You were never with me

“Sekarang, saatnya loe lepasin gue dari belenggu masalalu itu. Gue janji, gabakal ulangin masalalu gue lagi. gue bakal perbaiki itu semua. Terimakasih buat 3 tahun yang penuh teroran buat gue.

So it’s over, yeah we’re through, so I’mma unfriend you
You’re the best I ever knew, so I will nfriend you
‘Cause I should have known, right from the start
I’m deleting you right from my heart
Now it’s over, my last move is to unfriend you

“Waktu itu gue emang masih kecil. Tapi, sekarang gue udah dewasa dan gue harus melangkah kedepan. Gak buat mencintai 2 orang yang udah meninggal kaya kalian.”

I thought in time that you could change
Time and love would heal the pain
I didn’t want this day to come
Now all I feel is numb

Rio mengeluarkan bunga melati dari dalam tasnya yang ia beli sebelum sampai dirumah shilla. ia menaburkannya diatas nisan dea dan vero.

“yang tenang di atas sana ya de, ver. Kenangan sama kalian itu nggak tergantikan.”

So it’s over, yeah we’re through, so I’mma unfriend you
You’re the best I ever knew, so I will unfriend you
‘Cause I should have known, right from the start
I’m deleting you right from my heart
Now it’s over, my last move is to unfriend you

You come on to anybody
Everybody all the time
You give up to anybody
What I thought was only mine

So it’s over, yeah we’re through, so I’mma unfriend you
 You’re the best I ever knew, so I will unfriend you
‘Cause I should have known, right from the start
That you didn’t have a human heart
Now it’s over, my last move is to unfriend you

So I’mma unfriend you
So I’mma unfriend you

-_-_-__-_-_-____---____--_-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar