Selasa, 28 Juni 2011

VS jadi CS part 2

( SPESIAL DITHA n VIDI)

= = = = = = = = = = = = = = = = = =

Istirahat pertama, tiba-tiba Ditha dan Vidi di panggil keruang kepala sekolah. ditha yang baru saja masuk, bahkan belum genap sebulan pun merasa janggal dengan panggilan tersebut.

“ada perlu apa, pak?” Tanya Ditha sopan lalu duduk di berhadapan dengan kepala sekolah. bersamaan dengan Vidi.

“begini, Ditha, Vidi, kalian berdua kan pintar dalam pelajaran SAINS. Bapak mengajukan pada dewan guru yang lain untuk mengikutkan kalian pada lomba olimpiade SAINS se-Indonesia. Yang akan di ikuti oleh lebih dari 500 SMA di Indonesia. Nah, Bapak tak peduli. Entah menang atau kalah, bapak hanya ingin kalian berusaha semampu kalian. Dan membuktikan bahwa kalian bisa. Bapak percaya pada kalian berdua,” kata kepsek sambil memandangi Ditha dan Vidi penuh harap.

Vidi berbisik pada Ditha “gimana Dith? Lo mau terima?”

Ditha mengangguk “baiklah pak, kita bisa mulai berlatih kapan?”

**

“GILA!!! Lo ikutan olimpiade?? Kagak butek otak lo? Perasaan otak lo segitu-segitu aja. Bahkan bisa di bilang elo yang paling bego antara kita semua!!” tanggap Ivone takjub

Sebuah jitakan berhasil mendarat di kepala Ivone “enak aja kalo ngomong!!” sergah Ditha “gue emang gak kaya kalian, paling bego, tapi enggak buat SAINS!!” belanya.

“oke, oke” Tasya menengahi “terus gimana?”

“gue bakalan di karantina 1 bulan. Jadi, selama sebulan itu, sekolah kita dapet giliran maju nomer 112, kagak tau deh hari ke berapa. Terus, babak penyisihan. Di ambil 100 besar. Kalo sekolah kita bisa ikut, yaa… mungkin gue sama Vidi 2 bulan disana.. kurang lebih gitu lah”

Baiq manggut-manggut “ayayya, gue ngerti. Kenapa bisa sama Vidi, Dith? Wah jangan jangan jodoh ni!!” celetuknya

Ditha hanya tersenyum simpul dan mengamini ucapan Baiq barusan

“cieeee Ditha pull in lupppp cama abang pidiii…. Ihiiii” goda Ivone

“apaan sih lo! Rese ah! Udah udah gue mau belajar. Nambah-nambah gitu. Byeee kakak kakak jelek!!” Ditha memeletkan lidahnya lalu beranjak pergi sebelum Tasya Ivone dan Baiq menimpuknya dengan bantal.

“gue…. Setuju setuju aja kalo kalian suka sama masing masing anggota F;Guy-nya TAWON itu!! Tapi, pokoknya gue gak akan setuju kalo salah satu dari kalian suka sama si TAWON!! Gak ridhoooo,,, ogah. Jangan sampe kalian semua kecantol. Hihhh” iVone begidik ngeri

“iyaiiya, gue tau.,. kan jatahnya si siwon buat elo doank, Vone! Ya gak Sya?” kata Baiq meminta persetujuan dari Tasya

“hmmm… au ah. Gue mau ke dapur dulu, ambil makan. Mau ikut ??” ajak Tasya pada Baiq

“boleh!” mereka berdua pun meninggalkan Ivone yang meredam emosinya itu(?)

Sebelum benar benar menghilang, Tasya masih melonggokkan kepalanya. Menggoda Ivone. “tapi…. Gue setuju aja tuh elo sama SIWON!! Wahhahaha” ia tergelak sebelum benar benar pergi dari kamar Ivone.

“KURANG AJAAARRR,…!!!! KAGAK SUDI GUEEEE” teriak ivone jijik.

**

SEMINGGU kemudian,..

Ditha merapikan semua pakaiannya. Dengan membawa beberapa pakaian formal, beberapa pakaian santai dan beberapa pakaian tidur, mereka pun siap untuk di kirim ke Jogja, karena tempat pelaksanaannya ada disana. Masing-masing dari mereka. F’guy dan Ivone CS, mengantar kepergian Ditha dan Vidi di airport

“jaga diri baik baik ya brow.. gue pasti bakalan kangen sama elo.. huhuhuh” kata Rifky dramatis

Vidi menoyor Rifky “cengeng!! Hahahaha” lalu pandangan Vidi beralih pada Dicky “sukses ya!!” katanya sambil tersenyum dan menepuk bahu Dicky

Dicky melongo “buat??”

“lah??? Bukannya pertandingan dance tinggal dua bulan lagi ya??” kata Vidi sambil mengingat-ingat.

Dicky menepuk keningnya “ya ampun!! Gue lupa!! Thanks bro” ujarnya

“elo!!” tunjuk Vidi pada Siwon “jangan berantem-berantem sama Ivone ya. Inget, Won!! Benci sama Cinta itu bedanya setipis kertas!!”

“sial lo! Gak akan gue jadi cinta sama dia! Santai aja lah….” Kata Siwon sambil menonjok pelan lengan Vidi.

“Dithaaaaa….. akhirnya lo pergi jugaaa!!!” celetuk Ivone

Tasya dan Baiq menjitak Ivone bareng-bareng

“salah salah!! Ralat tuuh omongan lo!” kata Ditha kesal

Ivone Cuma cengir cengir gak jelas “hehehehe, iya iya. Huhuh, sedih deh kalo lo pergi. Gak ada lagi korban keisengan gue. Hiks hiks” ivone berpura pura menangis

“hahaha!! Makan tuh! Jangan suka ngisengin orang! Gentian di isengin, ngambeknya 7 hari 7 malem! Huuuu…” sorak Ditha

Ivon manyun. Ditha memeluk Tasya “huhu, gue bakalan kangen eloooo…!!” bisiknya

Tasya menyeringai “gue emang ngangenin tau!! Hahahha”

Ditha tak mengindahkan kata kata tasya tadi, langsung beralih ke Baiq “jaga diri baek baek ya kak. Gue pasti bakal telfonin elo kalo kesepian.”

“lah??? Bukannya kalo di karantina itu gak boleh pegang benda benda elektronik ya???” Tanya Baiq sambil melepas pelukannnya.

“emang iya???” Tanya ditha yang di jawab anggukan oleh saudara saudaranya.

“ah, what ever!!” lalu ia memeluk ivone “jangan kangen sama gue ya kak sarap… gue kasih kesempatan sama lo, buat sebulan dua bulan, gantiin posisi gue jadi orang tercantik di Jakarta. Tapi setelah gue pulang, gue bakalan ambil posisi itu lagi, huhuhuh” kata DItha dengan nada di buat buat menyesal

Ivone menjitak ditha “freak lo! Hahaha…”

“inget pesen gue!! Jangan tengkar sama Siwon kalo gak ada gue!! Ntar yang ada klian malah bunuh-bunuhan lagi..” ditha terkekeh

“apadeh loooo..!! ngelucu neng?”

“kagak! Ngelenong!”

“Dith, pesawatnya 15 menit lagi berangkat. Yuk kita ke dalem. Udah di tunggu Bu Magda,” ajak Vidi.

Ditha mengangguk lalu melambaikan tangannya pada teman saudara saudaranya “byeee semuanya…. Jangan kangen gue yaa!!” katanya PD

“ENGGAK BAKALAN!!!” jawab mereka serempak.

Ditha tak menghiraukan, malah asyik mengobrol dengan Vidi.

**

40 menit perjalanan mereka bertiga (bersama bu Magda) menggunakan maskapai penerbangan AirAsia akhirnya landing juga di bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. Ditha dan Vidi merengganggkan otot-otot badan mereka yang pegal karena hampir sejam duduk di dalam pesawat.

Lalu mereka langsung menuju sebuah penginapan yang sudah di sediakan oleh panitia lomba olimpiade sains se Indonesia tersebut.

@ kamar Ditha

Ditha sekamar dengan seorang cewek cantik berbehel, yang berdarah Indo-Belanda. Namanya Ashilla Zaharantiara. Dia juga mengikuti lomba yang sama dengan Ditha. Shilla, panggilan akrabnya, anak yang feminim dan sangat mudah akrab. Sedangkan Ditha, yang lebih pendiam dan lebih suka tidur di kamar daripada keluyuran kesana kemari.

“hei, udah 2 hari kamu disini, kok gak pernah aku liat kamu keluar kamar sih?” Tanya Shilla, pada hari kedua mereka sekamar.

Ditha membolak balikkan novel milik kak Windhy Puspita yang ia bawa, tanpa menoleh ke Shilla “abis, gak enak. Rame banget. Gue gak suka tempat rame”

Shilla manggut manggut mengerti “eh, patner kamu se-sekolah itu Vidi Gutomo ya??” Tanya Shilla antusias.

Ditha hanya mengangguk

“buset deh, dia cakep banget ya? Anaknya asyik lagi!! Kamu deket gak sama dia?? Kalo iya, kenalin donk. Aku mau kenal sama dia lebih jauhhh!!!” Shilla nyerocos panjang lebar perihal pertemuan pertama nya yang tak sengaja dengan Vidi.

Ditha yang mulai merasa bosan langsung mencari alas an keluar kamar. Dengan langkah gontai, Ditha menuju gazebo yang berada tak jauh dari kamarnya. Disana telah ada Vidi dan beberapa cowok lain, mungkin temen-temen barunya. Fikir Ditha

Ditha dengan santainya duduk di dekat mereka. Sambil merebahkan tubuhnya di gazebo tanpa peduli tatapan aneh orang orang di sekitarnya. Ia malah focus pada buku berjudul “MORNING LIGHT” itu.

Vidi mengamatinya. Dan tanpa sadar menggumam “cantik”

“heh? Siapa cantik, Vid?” Tanya Riko, teman sekamar Vidi.

Vidi tersadar dari lamunannya langsung menggeleng cepat “enggak kok! Gue inget kucing gue, nama nya cantik. Kira kira gimana ya kabar dia? Heheheh” vidi berusaha menutupi kesaltingannya.

“ohhh, “ riko manggut manggut “eh gue ke kamar dulu ya. Mau mandi, gerah abis lari lari”

“okee” jawab Vidi. Riko pun berlalu. Vidi beringsut mendekat pada Ditha.

“hey dith”

Ditha hanya menggumam “hmm??”

“baca apa??”

“masa gak bisa baca judulnya sih?” ketus DItha yang memang sangat tidak bisa di ganggu kala membaca buku.

Vidi jadi garuk garuk kepala “hehe, iya udah tau. Maksud gue init uh nov…”

“novel” balas ditha cepat

Vidi hanya membulatkan mulutnya

“temen sekamar gue, namanya Shilla, pengen kenal sama lo lebih jauh tuh” kata DItha acuh tak aacuh “dia minta nomer lo” ujarnya

“buat apa?”

Ditha memutar bola matanya, “buat pesen McD!!” katanya jengkel. Vidi masih menatapnya bingung “ya buat SMS sama telfon lah vid!! Ada-ada aja!!” katanya sambil geleng geleng kepala.

“oh yaudah kasih aaja” sahut vidi datar.

Ditha langsung manggut manggut mengerti .

“kita gak belajar bareng lagi nih?” Tanya Vidi

Ditha langsung menutup bukunya “kayak nya engga. Ternyata bener apa kata sodara sodara gue. Kalo otak gue lebih sempit daripada mereka semua. Gue ngga kuat banyak banyak mikir, entar ngeblank. Kan sussaaahhh…” ditha memberi alas an. Padahal sih, dia lagi malas belajar dan menyentuh buku sains.

“kalo gue yang ngajarin pasti kuat deh otak lo” ujar Vidi sambil terkekeh .

Perlahan warna wajah ditha berubah jadi merah. Semburat merah di pipinya itu tak bisa ia sembbunyikan, bahkan Vidi saja bisa melihat itu.

“bener kan?? Hehehe. Ngaku ajaaa” vidi memain main kan alisnya. Membuat Ditha menjadi bersikap jaim seperti biasanya.

Ditha menggeleng “engga tuh! Sok tau banget sih elooooo” ditha menepuk pelan bahu vidi “gue mau renang. Lo gak mau ikutan??” tawar Ditha

Vidi menimbang nimbang ajakan Ditha “mmmm, boleh! Yuk..”

Tanpa sadar, tangan mereka saling menggenggam hingga sampai ke kolam renang.

**

“Ditha…!!!” seru seseorang dari jauh

Ditha menyipitkan matanya, “eh, Shilla..!! siniii…” Ditha melambaikan tangannya pada Shilla

Shilla pun mendekat dengan senyum mengembang di wajahnya. Sambil melirik Vidi, Shilla menyenggol pelan lengan Ditha.

“oh iya, Vid, ini Shilla. shill, ini Vidi”

“hei Di,, kita kemaren udah ketemu ya? Hehe” Shilla mengulurkan tangan

Vidi mengangguk lalu menjabat tangan Shilla “iyaa” katanya sambil tersenyum.

Shilla tersipu sendiri melihat senyum Vidi, “hmmm… ngapain disini, Vid??” Tanya Shilla

“seperti yang lo liat,, ngapain lagi kesini kalo ga berenang??” vidi terkekeh

“oh gitu,, sekelas sama Ditha, Vid?”

Vidi mengangguk (lagi) “sebangku malah!”

Shilla melirik Ditha ddengan tatapan gue-juga-mau!!! “ohh jadi udah kenal banget ya sama Ditha….??”

Mereka berdua pun asyik sendiri. Ditha yang merasa tak di pedulikan memilih untuk menyingkir dan bergabung bersama beberapa teman barunya.

**

“Shill, lo tau gak Ditha kemana??” Tanya Vidi sambil celingukan

Shilla menggembungkan pipinya, pasalnya, sedari tadi, sejak Ditha meninggalkan mereka berdua, Vidi terus saja menyebut nama Ditha di tiap topic obrolannya. Shilla menggeleng “ga tau” jawabnya sedikit sewot .

“hhmmm permisi bentar ya, gue mau cari Ditha” Vidi langsung berlari dari kolam renang dan mencari Ditha.

“uhhh!! Vidiiiii…. Sebenernya antara kamu sama Ditha ada apa sih?? Kok perhatian kamu ke dia beda banget” lirih Shilla lalu ia beranjak dari sana.

**

Sejak tadi, Ditha merasa tak nyaman biacara dengan teman-teman barunya. Karena yang ada difikirannnya dari tadi adalah Vidi. ‘Vidi lagi ngapain ya sama Shilla?’ ‘mereka inget gue gak ya??’ dan semacam itu.

“elo udah punya pacar, Dith?” Tanya Riko.

Ditha tergagap, “belom… kenapa Ko?”

Riko tersenyum, “gapapa, kok. Tanya aja. Lah elo sama Vidi itu? Bukannya pacaran??”

Ditha melotot “hah?” lalu jantungnya berdetak tak karuan, dengan gagap dia menjawab “e…egakkkk… kata siapa??”

“ah,, tuh muka jangan merah gitu deh” Riko terkikik “atau… lo suka Vidi??”

Ditha melongo, apa-apaan sih Riko ini??

“hehe canda canda. Jangan di masukin ke ati” kata Riko sambil menepuk-nepuk bahu DItha

Ditha menghembuskan nafas lega.

“kalo beneran juga gapapa. Ato mau gue bantuin??” Riko kembali menggoda.

“Riko….!!!!” Teriak ditha kesal sambil memukul-mukul Lengan Riko

“aw,,,aww” rintih Riko

“loh, kalian kenapa??” Vidi tiba tiba datang menengahi

Ditha langsung menghentikan aktifitasnya,

“ini nih si Ditha… dia suk….blllpppp…blllpppp” Mulut Riko sukses di bekep sama Ditha

“gausah di dengerin. Sesat” ujar Ditha sambil meringis.

“ada apaan sih? Lo dari mana aja? Gue cariin tau!!” kata Vidi

Ditha melepas bekapannya karena melihat Riko yang sudah megap-megap kehabisan oksigen “disini aja, sama si saplak satu ini” katanya sambil mengedikkan kepalanya kea rah Riko

“enak aja lo, taplak!!”

“aassgh gue cpek adu mulut sama elo… vid balik yuk, udah siang. Elo gak mau nonton olimpiadenya SMAN 5 Surabaya?? abis ini loh” Ditha mencoba mengalihkan pembiacaraan,

“hmm boleh. Yaudah. Ko, gue ke flat dulu ya sama DItha. Ntar ketemuan di gymnasium aja. Okeee” Vidi dan Ditha pun berlalu dari sana.

**

Gymnasium ramai sekali dengan peserta-peserta yang berlomba di hari ke 4. Ditha dan Vidi duduk di bangku belakang, sambil mengingat beberapa contoh soal yang mungkin akan di ujikan pada mereka. Sehari yang berlomba adalah 20 sekolah dengan masing masing 20 pertanyaan.

Sekolah Ditha dan Vidi akan lomba pada minggu depan. Maka mereka mulai mengamati jenis jenis soal yang di ujikan hari ini.

“pemenang kloter pertama hari ini, SMA Advent Malang!!”

Tepukan riuh para penonton menggema di seluruh gymnasium. SMA Advent memang terkenal di huni oleh pelajar pintar dari Malang. Vidi dan Ditha pun tak percaya, hampir semua soal di jawab dengan benar.

Vidi berdecak “kalo kita lawan Advent, gue ga yakin deh” katanya pesimis.

Ditha merengut “kok pesimis?? Vidi yang gue kenal ga pesimis kok! Ayoo optimis!! Kita bisa ngelawan siapa aja, kok. Kita saling melengkapi. Elo pinter fisika, gue jago biologi, kimia mah gampang. Pokoknya kita harus tunjukin kalo SMA kita jadi yang terbaik. Walaupun bukan pemenangnya!” kata Ditha dengan semangat membara.

Vidi terkekeh “iya deh iya, semangat!! Asal kalo lo ada di samping guee hahaha” Vidi mengacak acak poni Ditha

Wajah ditha memanas, ia merasa tubuhnya bergetar, jantungnya berdetak tak karuan. Nafasnya memburu, saat melihat Vidi dari jarak yang sangatttttt dekat.

“ummm,, yah..” jawab Ditha salting, lalu ia memalingkan wajahnya.

**

“Vidi!!” seru Shilla di gazebo

Vidi menoleh “eh Shilla” lalu mendekat kea rah Shilla “ngapain disini? Sendirian aja?” tanyanya sambil mendudukkan dri(?)

“lagi santé aja, lusa sekolah aku lomba. Doain ya” shilla menghela nafasnya sejenak “iya sendirian aja, kok tumben gak sama Ditha?”

Vidi mengangguk “iya pasti gue doain. Oh ditha? Bukannya dia lagi sama Riko sama Sivia renang ya? Kayak gak tau mereka bertiga aja”

Shilla manggut manggut “sebenernya….” Shilla mengambil jeda untuk menelan ludah “…kamu ada hubungan apa sama Ditha?”

Vidi menoleh ke arah Shilla “gak ada apa apa. Karena masing masing dari kita emang ‘belum’ berkomitmen apa apa”

Shilla menatap Vidi dengan tatapan menyelidik “hmm, belum berkomitmen? Berarti udah saling suka?”

Vidi mengangkat bahu “gue masih belom tau, yang gue tau Ditha gak ada rasa sama gue, kayaknya” kata Vidi dengan ragu sambil menerawang ke depan.

“tapi…. Jujur kamu udah punya rasa sama dia kan??” Shilla bertanya sambil menundu

“kalo di bilang ada…. Gue ga tau. Tapi kalo di bilang enggak…. Juga ga tau. Gue bingung sama perasaan gue sendiri”

Shilla manggut manggut, sekarang dia yakin kalau hati Vidi hanya untuk Ditha. Walau Vidi masih belom mengakuinya.

**

“hayooo… kamu suka sama Vidi ya???” goda Sivia sambil tertawa

Ditha mencoba menyembunyikan semburat merah jambu di pipinya “apaan sih! Enggak!” elaknya

“udah ga usah boong, udah keliatan. Kita sama sama cewek kan? Gak perlu ada yang di sembunyiin..” kata Sivia sambil terkekeh

“dibilangin engga ya engga siviaaa….”

“gue yakin elo ada rasa sama dia, Dithaaaa….”

“tau ah, gelap!!” Ditha bangkit dari duduknya lalu mengambil minum di meja dekat Riko duduk

“hahahaha, ngakak deh, ga usah semerah itu wajahnya. Gue bantuin deh sama Vidi, daripada tiap malem elo Cuma mimpi jadian sama Vidi, hahahaha”

“ahhh udah udah !! gue gak suka VIDI!! GUE GAK SUKA SAMA DIAAA…..!!!!” teriak Ditha kencang tak mengurusi orang orang yang melihatinya.

Tau kah kamu, di tempat yang tak jauh dari sana, ada 2 pasang siluet dengan berbeda perasaan?

Yang satu, sangat kecewa dengan ucapan Ditha barusan, dan memilih pergi darisana. Sedangkan yang satunya, sangat senang dan menari nari tak jelas darisana.

Jujur dari dalam lubuk hati Ditha yang paling dalam, berteriak sekencang itu dan berkata kebohongan seperti itu juga, sangatlah menyesakkan dadanya,

**

“Hei vid! Ngapain disini?” sapa Ditha sambil menepuk bahu Vidi saat bertemu di gazebo

Vidi sedikit terperanjak kaget, “nggak, hmmmm gue balik dulu ya” pamitnya yang langsung neloyor pergi

Ditha menggeleng-geleng. “aneh”

Belum lama Vidi beranjak darisana, Shilla sudah ada di sebelah Ditha “DIth!!”

“gue cakep gue cakep gue cakep” latah Ditha

“nyeeh, kamu nih, latah ato narsis??”

Ditha mengelus dadanya “kagak usah ngagetin napa!! Kaya setan tau,,”

Shilla meringis “ya maapin,, hehehe.. eh, Dith, Vidi belom punya cewek kan? Comblangin aku sama dia dongg!!” pinta Shilla Dengan wajah memelas

“belom, iya deh” jawab Ditha. Sejenak, timbul suatu perasaan aneh yang menyesakkan Ditha saat Ditha meng “IYA” kan permintaan Shilla barusan

“beneran lho? Aku minta nomernya Vidi dong”

Ditha langsung menyebutkan digit angka Vidi yang tanpa sadar telah ia hafal luar kepala.

“thanks” sahut Shilla lalu pergi meninggalkan Ditha.

“gue,,,, kenapa??” Tanya Ditha heran dengan dirinya sendiri.

**

“dia bilang dia gak suka sama elo” sahut Riko sambil membaca majalah di kamar.

Vidi yang baru saja masuk ke dalam kamar tercengang mendengar perkataan Riko “maksud lo?”

Riko menyeringai “gak perlu sok gak tau deh Vid. Gue jelas-jelas ngeliat elo ada disana, di tempat waktu Ditha bilang dia gak suka sama elo, hallooooww, dan coba tebak apa yang gue liat selanjutnya?? Muka elo, man!! Kecewa, sedih, oohh…. Kayanya elo yang suka sama Ditha deh,,” kata Riko dramatis

“enggak, sok tau lo”

“hahaha, gak usah munafik Vid!! Gue yakin, saat itu lo berharap Ditha jawab kalo dia suka sama elo, kan?? Gue itu temenan sama elo udah dari kecil, Vid! Kita di besarin dalam satu lingkungan. Elo sepupu gue, VIDI GUTOMO, elo gak bisa boongin gue” ujarnya sambil terkekeh

“terserah apa kata lo deh” serah Vidi . ia lalu membuka handphonenya dan menerima sebuah sms dari nomor tak di kenal

\ from : 0812344009 /

Nih Vidi kan? Save nomer aku ya (:

Shilla

Vidi langsung mengesave nomor Shilla

\ to : Shilla /

Lo dapet nomer gue dari sapa?

\ from : Shilla /

Dari Ditha dong, ga ada yg marah kan kalo aku sms km?

\ to : Shilla /

Enggk,

Lalu tanpa menghiraukan balasan Shilla selanjutnya, Vidi tidur di samping Riko dan terlelap ….

**

Malam harinya di gazebo, Ditha, Shilla , Sivia , Nova, Angel, Edgar , Ray dan Irsyad tengah bermain remi saat Vidi dan Riko Datang.

“huaaa,, gue kalah lagi!!!” gerutu Ditha

“yeey,, kena coret lagi yeey” girang Ray

Shilla cekikikan “muka lo kaya setan tau gak sih!” katanya pada Ditha

“huaa,, kecantikan gue ilang dong!! Huuuu,, abis ini gue keluar deh” serah Ditha

“hey! Lagi maen apa?” Tanya Riko sambil mendekati Ditha dkk

“remi, mau ikutan?” tawar Shilla semangat saat melihat Vidi ada di samping Riko

“mau Vid??” tawar Riko

Vidi menggeleng, “lagi gak mood, gue mau jalan-jalan aja”

Sewaktu mulut Ditha hendak membuka, Shilla langsung bangkit dari duduknya “gue temenin ya!!” katanya semangat.

Vidi hanya mengangguk. Lalu Shilla dan Vidi berjalan menjauhi mereka.

‘ah, sial!’ umpat DItha dalam hati

“cemburu neng??” goda Riko

Ditha memasang tampang jutek “engga”

“terus??”

“nabrak”

“yeee, biasa aja kali, gak usah kayak gitu, hahahaha”

“tau deh” Ditha langsung beranjak dari kerumunan teman-temannya di gazebo.

**

Ditha berjalan tak tentu arah, dan tanpa sadar kakinya membawanya ke taman depan flat yang tak jauh dari kolam renang dan café. Ia melihat Vidi dan Shilla sedang asyik dengan pembicaraan mereka.

“hahaha, iya Vid! Bener tuh. Gengsi mungkin dianya?”

Vidi tergelak “iya kali, hahaha. Gak bisa bayangin tau gak!”

Ditha melihat mereka berdua dari kejauhan, timbul perasaan aneh lagi di hatinya. Perasaan yang menyesakkan dan memaksanya untuk segera beranjak dari sana.

“eh itu Ditha?” bisik Shilla ke Vidi sambil menunjuk ke sebuah tempat.

Vidi menyipitkan matanya “:iya, biarin aja deh, belom waktunya” uajr Vidi

“yaudah, cabut yuk, udah malem juga”

Vidi mengangguk

**

Hari ini adalah hari ke 9, kedekatan Vidi dan Shilla semakin membuat Ditha tak nyaman. Mereka lebih asyik berdua daripada bersama yang lain. Dan tak jarang tawa menghiasi pembicaraan mereka. Vidi dan Shilla juga pamer kedekatan mereka di depan DItha. Membuat Ditha panas setengah mampus.

Semalem, Ditha telah curhat abis-abisan pada ketiga saudaranya, Tasya, Ivone dan Baiq yang jauh di Jakarta.

**** flashback on****

“elo cemburu,,” Tasya menyimpulkan

Ditha melongo “hah??”

“iya, Dith. Elo cemburu liat Vidi sama Shilla. Gak usah pura-pura deh” sahut Baiq

“gue ga suka sama Vidi!!!”

“gausah boong! Cara elo cerita kedekatan Vidi sama Shilla tuh bener-bener ketauan banget kalo elo suka sama Vidi. Elo cemburu berat Dithooong!!!”

“aahhh tau deh, udahan ya, udah malem. Mau masuk kamar, bye” Ditha memutus sambungan telfon.

****flashback off****

“gue liat liat lo jadi sering ngelamun, gara-gara Vidi deket sama Shilla..” sahut Riko sambil terkekeh

Ditha menoleh “apaan sih, kerjaannya suudzon mulu!!”

“yee, siapa yang suudzon? Itulah kenyataan!! Gak usah di tutupin deh., gue tau kok. Lo kira gue ga pernah jatuh cinta??” Riko berubah jadi serius “rasanya kesel, marah n sakit banget, pas liat orang yang elo suka itu jalan sama cewek lain yang di mata kita tuh, dia lebih nyaman sama cewek itu daripada kita”

Ditha merengut “dan itulah yang gue rasain sekarang!!” ceplosnya.

“huaahahaha,, ketauan nih?? Aaaaaa Dithaaaa…. Vidd… ditha suka sama bllpppp bllllpppp” mulut Riko di bekap Ditha

“awas aja kalo sampe bocor!! Gue ga pastiin tangan sama kaki lo pisah!” ditha beranjak meninggalkan Riko.

Riko tercenung memikirkan kata kata Ditha “bukannya dari orok tangan sama kaki itu pisah yaa???” gumamnya. “ahh, tau deh”

**

Hari ini adalah hari dimana SMA Ditha dan Vidi bertanding. Di hari ke 14 mereka. Dengan perasaan deg-deg an, bingung, takut dan nervous.

“lo siap Dith?” Tanya Vidi

Dengan enteng ditha mengangguk “siap” jawabnya agak sewot

“lo kenapa sih? Kok akhir akhir ini jadi cuek sama gue? Dingin lagi!!”

“oh ya?? Hmm.. kayaknya engga. Perasaan elo aja kali.” Ditha akan memasuki gymnasium

Vidi menarik lengan Ditha “gue punya salah sama elo Dith??”

Ditha menggeleng “udah, kita maju dulu, bentar lagi giliran kita” katanya lalu berbaur dengan Sivia dan Irsyad dari Binus Serpong.

‘salah lo? Banyak odong! Lo salah banyak sama gue! Asal lo tau, lo udah buat gue cemburu abis sama elo! Apa belum nyadar jugaa lo?’ teriak Ditha dalam hatinya.

“liat aja yang bakalan gue lakuin nanti” ujar seseorang dengan senyum penuh arti.

**

(di skip aja ya, soalnya penulis kan gak tau gmana jalannya olimpiade itu… wkwkkwwkkwwk)

Skor akhir, SMA SCS unggul dengan soal yang hampir semua bisa di jawab oleh Ditha dan Vidi. Meski sedikit terasa kecanggungan antara mereka berdua.

“masih ada babak 100 besar!! Huaaa semangaaaatt!!!’ kata DItha dengan penuh peluh di wajahnya.

Vidi menyeka keringatnya, “iya, pasti bisa masuk 10 besar..” ujar Vidi

Ditha tiba-tiba menjadi panas, saat Shilla menghampiri vidi dan mengajak Vidi pergi dari sana.

“Vidii,,, hebat! Selamat ya. Ketemu di 100 besar kita? Hehehe. Eh ke café yuk, aku traktir deh” cerocos Shilla yang hanya di tanggapi oleh senyum dan anggukan oleh Vidi

‘ihhh!! Dasar! Ahh, sebeeeelll…!!! Kenaapa Shilla sih?’ umpat Ditha dalam hati.

“ihiiirr, Ditha, yang lagi terbakar api cemburu” goda Riko

“Astagaaa…!!! Lo tuh hobby banget sih bikin gue sport jantung?? Kenapa lo dateng tiba tiba? Kaya setan aja tau gak!!”

Riko terkekeh “biarin, itukan hak gue”

“up to you”

“Dith ntar malem, buat ngerayain masuknya elo di 100 besar, gue tunggu di kolam renang ya! Ada pesta barbeque disana”

Ditha mengangguk. Riko menepuk bahu Ditha pelan “ntar malem, lakuin apa yang harusnya elo lakuin” bisik Riko lalu pergi meninggalkan Ditha

“maksudnya???” DItha meminta penjelasan , tapi hanya di beri angkat bahu oleh Riko

**

Malamnya, Ditha hanya menggunakan kaos oblong warna putih dan cardigan warna ungu di padu dengan celana jeans ¾. Kolam renang disana di pergunakan untuk 5 flat yang berisi 3 orang. Katanya, bias gak rebutan gitu. Di kolam renang, ada 5 orang yang telah berkumpul. Kecuali Vidi dan Shilla. karena setau Ditha, mereka berdua tengah pergi ke café.

“eh Ditha… sini sini!!” panggil Sivia

Ditha mendekati Sivia.

“kamu panggangin barbeque ini ya? Aku mau ke Ozy dulu, mau ambil piring sama garpu. Bentar ya”

Ditha mengangguk. Tak lama kemudian datanglah Vidi dengan celana jeans dan kemeja putih. Ditha sempat ternganga melihat Vidi. Tapi ia berusaha bersikap cuek.

“hey dith!” sapa Shilla

Ditha memaksakan senyumnya “hei”

“aku bantuin ya?”

“boleh”

Shilla membantu Ditha. Sebenarnya dia masih kesal dengan Shilla dan Vidi. Tapi ia mencoba menutupi kekesalannya itu.

Tak lama, Riko menghampiri Ditha dan Shilla. “hei! Dith, sini gue gantiin. Elo di tunggu sama Vidi disana,” kata Riko sambil menunjuk sebuah pohon

“ngapain?” Tanya Ditha ogah ogahan.

“tau deh, mana gue peduli”

Ditha memutar bola matanya, lalu melangkah mendekati Vidi.

“mau ngapain disini??” Tanya Ditha ketus.

Vidi menoleh, “eh elo Dith. Duduk sini” Vidi menepuk nepuk rerumputan di sebelahnya.

“to the point aja deh”

Vidi mendengus, “ga bisa. Gue maunya elo duduk dulu disebelah gue. Baru gue mau ngomong”

Ditha menurut, walaupun agak sebal.

“liat deh bintang diatas..” kata Vidi. Ditha mendongak. Memandang bintang di atas. “tau gak kenapa gue sering sebel sama bintang??”

Ditha menoleh ke Vidi “kenapa?”

“bintang Cuma muncul malem hari, padahal gue butuh bintang setiap saat. Setiap gue ada masalah. Setiap gue bête. Setiap gue badmood. Setiap gue pengeeeeen liat bintang, waktu siang hari, gue ga pernah bisa ngeliat”

“bukannya jangka waktu matahari lebih lama daripada bintang? Sinarnya matahari juga lebih terang” kata DItha

“masa iya, ngeliatin matahari?? Sinarnya terlalu terang, gue gak suka…. Mana panas lagi. Enakan juga bintang, enak buat curhat, enak buat di liatin…”

“lah terus???” Tanya Ditha yang tak sabar

“gue udah nemuin bintang yang selalu bersinar kapanpun gue mau” kata Vidi semangat

Ditha menyerngit “emang ada bintang kaya gitu??”

“ada dong!”

“yang mana???”

“bukan yang mana, tapi siapa…” Vidi mendengus. “elo DIth”

“hah??”

“iya, elo. Elo bintang gue. Di hati gue. Selalu nerangin hari-hari gue layaknya bintang. Yang ngebuat gue gak kesepian lagi. Yang ngebuat gue gak pernah badmood..”

“tunggu tunggu, maksud lo apaan sih??”

“tetaplah menjadi bintang dilangit.. agar cinta kita akan abadi.. biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini..agar menjadi saksi cinta kita.. berdua..” Vidi menggenggam tangan DItha “dith, gue cinta sama elo. Gue pengen elo jadi bintang gue seorang. Dan gak ada yang boleh jadiin elo bintang selain gue. Lo mau jadi bintang hati gue??”

Ditha tersentak. Perasaan nya tak karuan. Antara senang dan kaget.

“gue nungguin jawaban elo nih…” kata Vidi H2C

Ditha tersenyum “gak ada kata engga buat elo” jawabnya sambil tersipu

“beneran??”

Ditha mengangguk

Vidi menarik DItha dalam pelukannya “makasih Dith, makasih udah mau jadi bintang di hati gue. Pokoknya elo Cuma milik gue! Titik!! Dan gue…. Gue ga mau kehilangan elo Dith”

Ditha terkekeh, “iya iya, tapi elo sama Shilla…??” Ditha melepas pelukan Vidi

Vidi terkekeh, “buat manas-manasin elo aja kali”

“maksud lo??”

“ya… sebenernya mau ngetes elo aja… dan elo terjebak. Elo cemburu kan liat gue sama Shilla? hhehehe,, Riko bilang sama gue”

“huaaa Riko!!! Dasar,,”

“emang sih, segitu mempesonanya gue, ngebuat Shilla sampe suka sama gue. Karenaaaa… gue lebih milih elo, gue cintanya sama elo, yaudah, Shill ague comblangin sama Riko” kata Vidi sambil mengedikkan bahu kea rah Shilla dan Riko

“huuuu resee…!!!!”

“hahahaha kalo ga gitu, gue juga ga bakal tau, elo tuh juga punya perasaan ke gue ato engga” Vidi menggenggam tangan DItha lagi sambil bangkit dari duduknya. “makan yuk, laper”

Ditha mengangguk. Lalu mereka berdua menghampiri teman-teman flat mereka.

Ditengah tawa riang canda mereka semua, Vidi membisikkan sesuatu ke Ditha “tapi,,, Shilla sama elo mah, cantikan Shilla kemana-mana. Gue juga gatau tuh, bisa mau sama elo darimana…”

Ditha melotot “VIDI…!!!!! Oh jadi nyesel suka sama gue? Oke, fine!!” Ditha memanyunkan bibirnya

Vidi tergelak “tapi, dia bukan bintang di hati gue. Cuma elo tau…!! Jangan ngambek ah, jelek tuh! Hahaha”

**

Hallooooooo gimana gimana?? wakakakakak ;) udah jadi lohhhh.. tapi part aku sama Ditha doank.. partnya kak Baiq ilaaang-_- jadi terpaksa masih dalem proses wkwkwk :D

buat kak ivone n kak baiq, sabar yaaahhhh... pasti aku post kok lanjutannya

n buat Ditha, BERBAHAGIALAH ANDA... wakakak :D

oya betewe mau jadiin ini sbg mini cerbung. karena lagi gak ada ide buat SKJJ atopun Almost soulmate :p

okeoke jangan lupa Like n comment.. sangkyuuu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar