Selasa, 14 Agustus 2012

Kiss Me Again (Part 6)



Pagi ini, rio berangkat dengan muka kusut. Pasalnya, ketika dia sampai di rumah Alvin, ternyata Alvin sudah tidak ada di rumah dan parahnya lagi, Alvin berangkat bareng sivia. Muka rio makin kusut ketika sampai di kelas, ternyata Alvin duduk di sebelah sivia. Sedangkan bangku yang biasa di dudukinya dengan Alvin malah diduduki oleh ify.



“ini apaan maksudnya??” tanya Rio jutek pada sivia.



“ga usah sinis gitu deh yo. Mending loe duduk aja. Lagian ga ada bangku lagi, kan?” ujar Alvin.



“iya yo, bener kata Alvin. Mendingan loe duduk sama ify. Kan mulai sekarnag gue sama Alvin pacaran, jadi Alvin duduk sama gue loe duduk sama ify. oke



“enak aja! Gue tetep sama Alvin!” kekeuh rio



“loe sama ify aja yo. Gue kan udah sama sivia”



“oh jadi gitu, loe lebih mentingin sivia? Oke fine” Rio pun duduk di sebelah deva tanpa permisi



“eh apa apan loe? Gue sama ray tau!”



“ayo lah, sekali aja sama gue”



“ogahhh”



Rio berdecak, lalu pindah ke bangku patton.



“loh, kamu mau ngapain yo?”



“ya mau duduk sama loe lah!!”



“kan aku sama ozy”



Rio langsung bangkit dari duduknya. Menuju bangku kosong di depan guru.



“eittss, ini tempat gue sama oik ya” kata Zahra



Rio menggeram kesal. Lalu ia duduk di sebelah obiet. Sebelum ia duduk, obiet telah menaruh tas di bangku sebelahnya. “gue sama kiki”



“aaaahh! Gila loe semua” rio yang ngambek pun langsung duduk di sebelah ify karena bel sudah berbunyi dan tidak ada lagi tempat tersisa disana.



“duduk aja harus muter muter dulu” cibir ify



“biarin aja fy, dia sebenernya jaim. Kalo nerima duduk sama loe, ntar turun harga diri dia” sahut sivia yang ada di depan Rio.



Rio yang di sindir Cuma diam saja. Tak lama kemudian pak nano masuk ke dalam kelas. Ia mulai menerangkan rumus rumus fisika dan kawankawan *plak



Rio yang badannya sudah keringat dingin pun Cuma bisa mendengarkan penjelasan pak nano tanpa menoleh kea rah lain. Untuk memegang bolpoin saja tangannya sudah gemetaran.



Ify yang sebenarnya tidak niat dengan pelajaran ini, tapi melihat Rio yang sibuk memperhatikan pak nano pun akhirnya ikut ikut an sok ngerti. Padahal otak ify rasanya pusing melihat deretan rumus rumus itu.



Ify menoleh kea rah rio,niatnya ingin bertanya tentang rumus itu, karena ia tau Rio murid pandai di sekolah ini. ketika menoleh, ify terkikik sendiri melihat wajah Rio yg begitu serius menyimak pelajaran.



‘diliat dari deket rio ganteng juga kok’ batin ify.



Rio yg merasa di perhatikan pun menoleh kea rah ify. Ify pun langsung melengos kea rah lain. Perasaan rio mau pun ify sekarnag tidak karuan. Jantung mereka berdebar debar.



‘ify sebenernya cantik sih tapi….ah fikiran loe ngaco yo! Beneran deh’ batin rio sambil geleng geleng kepala.



Ify yang merasa rio sedang memperhatikannya langsung menoleh dan…



Cuuupp..



Bibir ify tak sengaja mencium pipi kiri Rio.



“fy gue pin….” Sivia yang tak sengaja melihat mereka berdua pun hanya melongo sambil menyenggol Alvin. Alvin yang menoleh ke belakang juga melongo.



Setelah beberapa menit mereka tersadar, ify langsung membuang muka. Rio yang sudah sadar malah makin deg degan dan salting. Sivia dan Alvin masih cengo.



“kalian tadi ngapain??” tanya Alvin lirih.



Ify menunnduk sambil memegangi pipinya. Sedangkan Rio langsung neloyor pergi keluar kelas.



“gue ga nyangka, loe sama Rio…”



“udah deh siv!” pekik ify pelan.



Tawa sivia meledak hingga pak nano dan semuanya menoleh kea rah sivia.



“sivia, ada apa?”” tnaya pak nano



“oh, ga ada apa apa kok pak, bapak bisa lanjutin pelajarannya”



Pak nano pun kembali menerangkan rumus yg terpantul dari proyektor.







“goblok banget! Kenapa bisa begini sih??” kesal Rio yang sudah sampai di kamar mandi.



Sekujur tubuhnya bergetar #jiah apa bahasa gue apa banget#. Rio membasuh wajahnya beberapa kali, hingga fikirannya benar benar tenang.



Ia menatap wajahnya di kaca. Lalu mengusap pipinya pelan. “ga boleh sampe kejadian lagi, ga boleh.” Gumamnya.



“duh, gimana nih? Kalo gue balik ke kelas, mau di taroh mana muka gue? Mampus deh gue. Pasti di cengin abis abisan sama Alvin. Sivia juga. Aaaaaa tau deh”



Rio memutuskan untuk tidak kembali ke kelas hingga jam istirahat berbunyi.







**##**##





“iini rio kemana sih?” tnaya Alvin yang sudah di cafeteria bersama ify dan sivia



“tengsin kali, malu ketemu ify lah” jawab sivia yang makin membuat ify salting.



“kalian ini daritadi ngebahas itu mulu, kan udah gue bilangin, itu ga sengaja! Ga-se-nga-ja!!”



“tapi kok lama banget sih?”



“aaaaaa tau deh loe semua ya… uuhhh”



“ciee ify mukanya merah” goda Alvin



“eh iya vin bener loe. Cieeee merah nih mukanyaaa”



“aaa awas aja loe berdua! Tau deh, males banget gue sama loe loe pada.” Ify pun beranjak dari cafeteria.



“hahaha kayanya bentar lagi ada yang bakal jadian nih hmm” ujar Alvin



“bener bener, gimana kalo kita comblangin mereka berdua?” usul sivia



Alvin mengangguk, “boleh boleh”



“ekhmmm” dehem Gabriel yg ada di depan mereka.



“loe lagi loe lagi mau loe apaan sih yel?”



“mau gue?” iyel pun menarik tangan sivia. “mau gue itu loe vi”



“heh, ga usah pegang pegang loe!” Alvin menepis tangan Gabriel



“aww takuuut, pacarnya maraaaah”



Alvin mendelik kea rah Gabriel.



“oke oke, duh jadi gimana gitu diliatin sama kalian berdua. Ehmm” Gabriel maju selangkah. “kalian ga bisa terus terusan boong kaya gini. Gue tau kok kalo kalian Cuma pacaran pura pura. Mmm, pokoknya pasti anak-anak bakalan tau. Dan loe, Alvin, loe bakalan makin di kucilin anak-anak disini.”



“udah deh jaga omongan loe. Gue ga butuh bacot loe itu!” ujar sivia pedas



“o wow ow. Oke gue bakalan jaga bacot gue, tapi liat aja. Kalian ga bakal tenang.”



“oke, gue tunggu” tantang sivia.



“yaudah deh, daripada gue di bilang banyak bacot. Gue pergi dulu ya. Kalo disini terus-terusan di liatin gini kan ga enak. Yaudah bye siviaku”



“hoeekkk pergi loe yang jauh ! gausah pake balik balik lagi. Enek tau gaaaaaa”



“tuh anak ga jelas banget sih. Udah nyelingkuhin loe,tapi masih mau balikan sama loe. Apaan coba maunya. Maruk amat” ucap Alvin



“udah ga usah di peduliin. Balik ke kelas aja yuk” sivia langsung menggenggam tangan Alvin.



Deg deg deg



Jantung sivia tiba tiba berdetak, ia lalu menoleh kea rah Alvin yang tampak biasa saja.



“duh kenapa nih” gumamnya.



“eh? Kenapa vi?”



“oh.. gapapa kok”



Mereka pun kembali ke kelas







“si rio kemana sih? Pokoknya gue harus minta maaf sama di…”



“ga perlu minta maaf” ujar suara baritone itu membuat ify terlonjak kaget.



Rio berjalan di sebelah ify. “itu ga sengaja kan? Yaudah loe ga perlu minta maaf”



“tapi… loe tadi kemana yo? Kok sampe istirahat ga ada?”



“gue di taman.” Jawabnya



“gue kira loe marah sama gue”



“ga kok.”



Ify manggut manggut.



“mm fy, loe bisa jaga rahasia?”



Ify menatap rio, “rahasia? Bisa. Kenapa yo?”



“ikut gue” rio berjalan menuju gudang di ekori ify.



“gue, udah anggep loe temen gue. Sama kaya Alvin. Dan yang tau Cuma loe sama Alvin”



“emang rahasia apaan sih yo?”



“loe duduk dulu gih..”



Ify menurut. Rio menutup pintu gudang dan duduk di depan ify.



“gue alergi sama cewe”



“hah?” ify melongo



“iya gue alergi sama cewek gue juga phobia sama cinta”



“kok bisa??”



“bisa lah”



“pantesan…”



“pantesan apa?”



“loe ga pernah deket sama cewe. Gue kira loe ga normal. Homoan sama Alvin”



“gue gini gini juga masih normal tau. Itu sih soalnya temen gue disini Cuma Alvin. “



“abis gue liatnya loe sama Alvin melulu ,makanya gue udah berasumsi yang gakgak tentang loe. Hehe maaf” ify meringis



“gapapa, maklum kok.”



“emang kenapa loe bisa phobia cinta sama alergi cewek?”



“itu karena masa lalu gue fy”



“masa lalu? Maksud loe?”





# FLASHBACK #



Rio mengajak Vero ke sebuah café yg tak jauh dari SMP Rio. Di bantu Alvin, rio pun menyusun rencana penembakan untuk Vero.



“semua udah siap kan vin?” tanya rio



Alvin mengangguk :”beres boss!”



“oke, loe ajak si vero kesini ya”



Alvin langsung menghampiri Vero dan mengajak Vero ke café milik keluarga Rio tersebut. Sesampainya disana, Vero bertanya pada Rio



“ini apa yo?”



Rio yang sudah standby di tempatnya langsung memetik gitar dan bernyanyi untuk Vero.



“Because tonight will be the night that I will fall for you

Over again



Don’t make me change my mind

Or I wont live to see another day

I swear it’s trueBecause a girl like you is impossible to find”





“gue cinta sama loe Ver, loe mau ga jadi cewek gue?”



Vero pun langsung mengangguk, “sebenernya gue juga udah lama suka sama leo yo, tapi gue ga berani bilangnya”



Rio pun langsung memeluk Vero.





***



Sebulan kemudian..



“happy anniv 1st month for us!!” ucap Vero di telfon



“iya, ga kerasa banget ya”



“hu um, eh ntar ke café ayah kamu dong yo”



“oh oke, kita rayain disana?”



“iya, jam 7 ya”



“perlu aku jemput?”



“ga usah, aku kesana sendiri aja. Ntar juga di anter supir”



“yaudah aku tunggu ya”



tapi naas.. itu terakhir kalinya Rio mendengar suara Vero. Karena sebelum Vero sampai di café ayah Rio, Vero mengalami kecelakaan. Mobil yg di tumpanginya di tabrak truk dengan kecepatan tinggi. Dan vero tak terselamatkan.





#flashback endd#





Tanpa sadar ify menitihkan air mata



“ini ceritaku, apa ceritamu?” ujar rio sambil terkekeh.



“ga lucu tau yo,” ujar ify sambil mengusap air matanya



“lah loe kenapa nangis? Gue ga suruh loe nangis kali”



“tapi cerita loe itu bikin g ue nangis”



“iya maaf.. fy, gue pengen bisa temenan sama loe tanpa ada rasa sedikitpun. Gue ga mau kalo misalnya gue suka sama loe ,loe juga suka sama gue terus kita jadian , ee nasibnya kaya si vero. Gue maunya kita bener bener temen kaya gue sama Alvin. Jadi gue minta, jangan pernah loe suka sama gue ya?”



Ify agak kaget dengan permintaan rio ini. tapi akhirnya mengangguk mantap. “iya, gue bakalan jadi temen loe aja yo, tanpa perasaan apapun. Gue janji”



“oke, mulai sekarang kita temen kan?”



Ify mengangguk lagi.



“oke, kayanya kita udah telat setengah jam pelajarannya bu Ira nih . bisa bisa kita di sate ntar” rio terkekeh



“udah loe tenang aja sama gue, ntar gue yang handle”



“iya deh anak SAYGA. Yaudah mau balik atau..?’’



“balik aja deh yo, lagian loe juga udah selesai cerita kan?”



“he eh”



Ify dan rio pun kembali ke kelas mereka





############



Tidak ada komentar:

Posting Komentar