Rabu, 15 Agustus 2012

Kiss Me Again (Part 15)



hay hay ini part 15 nya

maaf jelek ya :)

pendek juga huhu

soalnya besok gabisa post makanya hari ini post banyak

selamat membaca ^^;;




****







Ify berdecak kesal. Sekarang dia ada dirumah sendirian. Para pembantu sedang pulang kampung. Sivia lagi jalan-jalan minggu sama Alvin. Ify malah tidur-tiduran di kamar dan bingung mau melakukan apa.



“kayanya gue butuh iqbal sekarang” ify pun memencet nomor yang tertera di ponselnya dengan nama “PAPA”



Tuttt…tuuut…



“halo?” suara baritone itu menyapa ify lembut.



“pa,” panggil ify pelan



“iya, ada apa sa?”



“dirumah nggak?”



“iya, papa dirumah. Sama iqbal. Kenapa? Mau main kesini?”



“iya pa, ify kesana. Mungkin setengah jam lagi nyampe.”



“yaudah, hati-hati sa.”



Klik.. telfon dimatikan.



Ify memang broken home. Dia anak pertama dari 3 bersaudara. Lebih tua 8 menit daripada sivia. Lalu adiknya, iqbal, memilih tinggal bersama papanya karena dari awal iqbal memang dekat dengan papanya.



Hari minggu ini, keadaan jalanan sepi karena beberapa jalan di tutup karena ada car free day. Ify memilih naik fixienya yang sudah lama tak dipakai. Ia berkeliling Surabaya hingga jam 9 pagi, lalu melanjutkan bersepeda kea rah Pakuwon City. Karena rumah papanya ada disekitar sana.



Langit mulai mendung. Ify makin mempercepat kayuhan sepedanya. Gang-gang kecilpun ia lewati. Hingga tiba-tiba di sebuah pom bensin, ify bertemu rio lagi. dan lagi lagi bersama gadis yang kemarin. Sebenarnya, siapa sih dia? ify terus memperhatikan rio dan gadis itu hingga…



Braaakkk…!!!



“AUUUUHHHHH…..” rintih ify kesakitan ketika menabrak pot bunga yang entah sejak kapan ada disana



“loh, ify?” lirih rio ketika lewat disebelah ify



“aduh, sakit anjir darah lagi uhh ahh tenangin diri loe fy huh loe gaboleh takut darah. Loe lagi sendirian gak ada sivia mana ada yang bantuin loe. Uhh sabar fy” ify sebenarnya takut dengan darah mencoba mengobati luka di lututnya sendiri.



“aaaaaaa mamaaa papa ague takut hiks hiks” tangis ify pecah akhirnya



“fy, loe gapaapa fy?” rio segera menghampiri ify ketika melihat ify menangis.



Ify yang belum sadar disebelahnya sekarang rio masih menangis. “huaaa papaaa..mamaa.. ini darah.. huaa ify takut hiks hiks”



“aduh kak, kita bawa kerumah sakit aja kayanya itu lukanya parah deh kak” usul shilla



“terus sepedanya gimana?”



“biar gue aja yang bawa kak. Lagian, gue kan bisa tunggu di PC, Shanin udah ada disana kok. Barusan dia bbm gue”



“beneran loe gapapa naek sepeda kesana?”



Shilla mengangguk. “dari pada liat anak orang nangis gini kak, mending gue ngalah kan ehehe”



“gimana fy? Loe mau ke rumah sakit?” tanya rio.



Ify mendongak, kaget setengah mati ketika melihat rio dengan jarak yang cukup dekat seperti ini



“ri..rio?”



“iya fy. Ini gue. Loe mau gak gue bawa ke rumah sakit?”



“r..rumah sa..sakit? HUAAA GUE GAK MAUUU DEMI APA SAMPE MATI GUE GABAKAL MAU KERUMAH SAKIT LAGIIII” teriak ify makin kencang.



“hayo loe kak, dia makin kenceng aja nangisnya mending kita jangan disini deh gak enak diliatin orang lain”



Rio menganggguk. “loe mau kemana sih fy? Kenapa maen sepeda sampe sini?”



“gue..gue mau kerumah bokap gue disebelah PC situ yo” ify meredakan tangisnya ketika rio membantunya berjalan.



“wah. Lumayan deket lah. Yaudah, loe gue bonceng aja ya. Shill, loe ikutin motor gue dari belakang ya”



“siap bos”



“loe pegangan gue ya fy. Gue gak ngebut kok. Cuma jaga-jaga aja takut loe jatuh”



“i..iya” dengan takut takut ify naik ke atas motor rio. Ia mulai memegang jaket kulit rio



“fy, pegang pinggang sampe keperut gue aja. Gapaapa kok. Daripada kaya gini, ntar guenya yang gak seimbang”



Dengan ragu, ia melingkarkan tangannya ke perut rio.



“nah gitu kan enak. Ntar loe tunjukin ya dimana rumah bokap loe”



Ify mengangguk patuh. Untuk sesaat, ify berharap waktu berhenti agar dia bisa selalu bersama rio seperti ini



Sesampainya dirumah papa ify..



“ini rumahnya?” tanya rio sambil berhenti didepan rumah bercat abu-abu bergaya eropa



“iya yo” ify berusaha turun dari motor rio namun ngeri setelah melihat lukanya yang semakin membengkak.



“sini, gue bantuin kak” shilla memarkirkan fixie ify, lalu membantu ify turun.



“thanks ya yo, …” ify melirik kea rah shilla



“gue shilla kak” shilla tersenyum



“iya, thanks ya yo, shill,” ify memaksakan senyumnya.



“sama-sama lagi fy. Lain kali kalo pake sepeda pelan-pelan aja jangan sambil ngelamun. Jadi gini kan?”



Ify meringis. Diam-diam dia senang karena rio memperhatikannya



“loe mau masuk dulu?” tawar ify



“mmm.. boleh deh kak. Sekalian numpang minum,” shilla menjawab. Seketika dapet pelototan dari rio. Shilla nyengir kuda.



Ify terkekeh, “yuk masuk dulu gue ambilin minum”



Shilla dan rio membantu ify berjalan. Bel rumah dibunyikan, keluarlah iqbal dari balik pintu



“Kak if… lho , kakak kenapa?” tanya iqbal kaget



“abis jatuh, bal” ify meringis kesakitan karena lukanya makin perih



“masuk masuk kak” iqbal membbuka pintu lebar-lebar. Rio dan shilla langsung membantu ify berjalan kedalam.



“bal, ambilin mereka minum gih”



Iqbal mengangguk. “kakak kakak ini mau minum apa?”



“gue terserah aja deh” shilla nyengir lagi karena mendapat pelototan sadis dari rio.



“kakak cowok mau apa?”



“sama aja deh terserah” riotersenyum.



Iqbal pun beranjak menuju dapur.



Duk..dukk.dukk.. ayah ify turuh menuruni tangga.



“Papa!” seru ify



Pak Umari menuruni tangga dengan cepat. Perasaan bahagia menerpanya ketika melihat anak yang ia tunggu sudah datang.



“alyssa” panggilnya lalu memeluk ify.



“aw” rintih ify



“loh kenapa fy?”



“anu pa, ini, lutut ify berdarah”



“astaga ify. Iya iya papa ngerti bentar papa obtain dulu” pak umari pun mengambil kotak p3knya



“itu bokap loe fy? Persis deh, kaya loe. Itu juga adek kandung loe kan?” tanya rio



Ify mengangguk. “iya, gue sama iqbal emang lebih mirip bokap gue daripada nyokap” ify teringat sesuatu. “eh sorry ya yo, gue jadi ngerepotin pacar loe ini. sampe dibikin haus garagara bawa sepeda gue”



“hah? Pacar?” seru shilla dan rio bersamaan



“emang bukan?”



“bukan fy!” seru rio terkekeh. “dia sepupu gue. Namanya Ashilla haling. Shill, kenalin dia Ify temen sekelas gue”



“gue shilla kak. Cuma SEPUPUnya kak rio aja. Bukan pacar. Dih, amit-amit deh jadi pacarnya” shilla begidik ngeri



Rio pun menjitak shilla. “kurang ajar”



Ify diam-diam merasa lega. Untung, bukan pacar rio. Batinnya.



“oh gue kirain kalian pacaran.” Jawab ify sambil tersenyum seadanya.



“bukan kok kak. Ini si pesek mah masih jomblo, ngenes lagi. dia kan gak ada yang mau hahahaha” shilla tertawa ngakak



“heh, loe kurang ajar banget sih. Ngelunjak banget jadi sepupu” rio manyun 5 cm(?)



Ify ikut tertawa. Dalam hati, ia ingin sekali bilang kalau dia mulai menyukai rio.



Pak umari datang membawa kotak p3k dan iqbal dengan minumannya. Karena pak umari dokter, ia segera bisa langsung mengetahui mana yang membengkak, infeksi dll. Luka ify sudah dibalut rapi dengan kain kasa dan kapas.



“terimakasih ya, sudah mau membantu anak saya. Jadi merepotkan kalian” ujar pak umari pada rio dan shilla



“oh iya om sama-sama. Sama sekali gak merepotkan kok” jawab rio sambil tersenyum.



“tapi kalau nggak ada kalian mungkin alyssa udah diangkut petugas menur gara-gara nangis ditengah jalan gitu.”



“ih papa apaan sih” pipi ify bersemu merah



“kan beneran, kamu kalo udah nangis bisa bikin surabaya tenggelam. Beeeh, mengerikan” ujar pak umari dramatis



Shilla ify iqbal dan rio tertawa.



“papa lebay deh” gerutu ify



“tapi kata papa bener kok kak. Emang kalo udah nangis nakutin orang sekampung” iqbal menambahi



“iqbal udah deh gak usah sok tau”



“siapa yang sok tau? Kan emang bener” ejek iqbal



“dasar, cowok-cowok ini sukanya ngebully ify mulu” sungut ify



“tapi gue enggak kan fy?” rio tertawa diikuti pak umari dan iqbal serta shilla.



Ify hanya cengo karena rio tiba-tiba menjadi manis dan tak galak padanya. Benar-benar berbeda dari kemarin



Ify merasa hari ini adalah hari terindahnya karena ia merasa, hubungannya dengan rio dimasa depan akan lebih indah daripada hari ini



-_--_-_-__--_--____----__-





“kita mau kemana sih vin?” tanya sivia penasaran.



“kemana ya? Mau tau aja apa mau tau banget?”



“ih Alvin! Gue turun nih kalo loe gamau kasih tau gue” ancam sivia



“eh jangan dong cantik. Iya iya, Alvin mau ngenalin via sama omanya Alvin”



“hah? Ngenalin gue ke oma loe? Loe gila ya vin.” Kaget sivia



“kok gila? Nggak dong. Soalnya Alvin udah pernah janji sama oma Alvin, kalo Alvin bisa dapetin sivia, Alvin bakal ngajak sivia ke rumah Alvin. Tapi, sivia jangan ilfeel sama Alvin abis liat rumah Alvin ya”



“liat aja nanti” sivia menerawang keluar jendela. Bukan, bukan status atau bentuk rumah yang jelek yang sivia takutkan. Ia lebih takut bagaimana penilaian oma Alvin padanya. Hari ini dia hanya memakai terusan selutut berwarna putih dan biru untuk roknya. Apa dia pantas berkenalan dengan oma Alvin?



‘sejak kapan gue peduli soal beginian?’ batin sivia. Ia mulai menyadari, semenjak bertemu Alvin , ia berubah. Dunianya lebih berwarna. Tak ada siksaan, hanya ada kebahagiaan. Mungkin kali ini, sivia tak akan melepaskan cowok yang sedang berada disampingnya itu.



“oma, Alvin pulang.” bangga Alvin ketika membuka pintu rumahnya.



“aduh aduh aduh, cucu oma pulang-pulang bawa cewek. Siapa nih? Kok gak dikenalin k eoma?” goda oma Alvin



“saya sivia, oma” sivia menyalami tangan oma Alvin.



“oh jadi ini tohh sivia, yang disukai Alvin dari kelas 1? Wah, akhirnya pacaran juga ya” oma Alvin terkekeh



“oma apaan deh, buka buka aib Alvin sembarangan”



“kan beneran itu. Haha yaudah kalian duduk dulu, oma buatin minum ya”



“iya oma, makasih” sopan sivia. Ia lalu duduk di depan Alvin.



“kayanya loe sama oma gue bakalan klop nih vi”



“maksud loe?”



“loe sama oma gue sama sama suka korea kan? Udah deh, klop banget”



“hah? Oma loe suka korea? Demi apa vin?”



“dih, gapercaya. Coba aja loe entar bahas suju ato dbsk, pasti oma gue tau”



“wah seru dong vin. Gue punya temen kpopers hahahaha”



“minuman dataaaang.” Oma menghampiri Alvin dan sivia.



“wah, oma tau banget sivia suka es jeruk hehe” sivia tersenyum. Oma Alvin duduk disebelah sivia.



“iyadong, oma gitu. Jangan dikira oma gatau selera anak muda jaman sekarang”



“kata Alvin, oma kpopers yah? Beneran oma?”



“wah iya dong, oma udah jadi kpopers sejak film winter sonata diluncurin. Wah itu film keren banget. Sejak itu om ajadi kpopers. Berapa tahun ya? Udah belasan kali hahaha”



Sivia dan oma Alvin pun larut dalam pembicaraan. Kesadaran Alvin berangsur-angsur menghilang mendengarkan mereka berdua berceloteh(?)





-_-__-__--_-__-____-_--_____-









“vin vin bangun vin. Wah parah nih anak masa iya bisa ketiduran gak diajak ngomong setengah jam wah parah parah” omel sivia.



“vin bangun vin” sivia menggoyang2kan badan Alvin. Hanya ada Alvin dan sivia berdua dirumah oma Alvin. Oma Alvin tadi pamit karena harus kerumah sakit bersama ibu ibu pkk yang lain. Dan tinggal lah mereka berdua dirumah Alvin hingga nanti malam



“Alvin. Bangun…”



“vin bangun vin..”



Kesabaran sivia pun habis. “ALVIIIIN BANGUUUUUUNN!!!: tereak sivia sekenceng toaa(?)



Alvin sama sekali tak bangun.



“yasalam salah apa gue nerima dia” gerutu sivia. Saat sivia hendak berbalik tiba-tiba tangannya ditarik kuat oleh Alvin.



“sivia.. jangan pernah ninggalin gue, hmm?” ujar Alvin masih dengan mata trtutup



“al..vin..” tubuh sivia menimpa Alvin begitu saja.



“gue cinta banget sama loe vi” ujar Alvin lagi.



“v..vin”



Chu~



Alvin mencium pipi sivia, lama. Sivia merasakan debaran jantungnya tak beraturan saat ini. sepertinya ia benar-benar jatuh cinta pada Alvin.



Sekiranya Alvin kembali kea lam mimpinya(?) sivia melepaskan pelukan Alvin lalu mengambil selimut dan menyelimuti Alvin.



“good afternoon, kodok” bisiknya tepat di telinga Alvin. Dengan sedikit ragu, ia mencium dahi Alvin dan ikut tidur disebelahnya.





-_-__--_-____-__-_--___-__-_-



“Alyssa, mau papa antar pulangnya?”



“gak usah pa, ify bisa naik taksi kok. Ify gamau ngerepotin papa”



“sama gue aja fy” tawar rio



“tapi, shilla?”



“tenang kak, gue udah dijemput adek gue di PC kok. Loe bareng kak rio aja, kaatanya rumah kalian deket”



“iya juga sih,”



“udah gakpapa, bareng gue aja. Selamet kok sampe rumah. Gue jamin” rio tersenyum manis. Seketika menghentikan aliran darah di tubuh ify lagi.



“ya..yaudah deh. ify pulang sama rio aja. Ify pulang dulu ya pa” ify mencium tangan sang papa. “kakak pulang dulu ya bal” iqbal mencium tangan sang kakak.



“hati hati ya kak. Minggu depan kesini lagi. jangan lupa!”



“iya iya bal, kakak gak lupa kok.”



“om, iqbal, rio sama shilla juga pulang ya”



“iya, rio. Bawa ify pulang dengan selamat ya. Awas aja sampe kenapa-kenapa” canda sang papa



“ya engga dong om kan rio udah professional bawa motornya ehehe” rio terkekeh.



“mari om, iqbal” sapa shilla.



Ify dan rio melambaikan tangan dari atas motor. Sedangkan shilla sudah duluan menuju PC.





“masih sakit fy?” tanya rio setelah keduanya sampai dirumah ify



“emmh dikit sih yo. Perih aja”



“beneran? Ini orang semua pada kemana sih fy’? kok rumah loe sepi banget”



“sivia sama Alvin keluar. Pembantu gue pada pulang kampung”



“hah? Sivia Alvin?” cengo rio yang memang tak tau apa apa



“iya. Blablabla’ ify mencceritakan kejadian semalam. Tapi tak termasuk adegan dimana Alvin dan sivia berciuman













HUAAA ccapeknya

cukup segini dulu ya XD

geje ? banget

tapi terimakasih udah mau baca :)

keep like and comment ya :D

9 komentar:

  1. Sayang banget lanjutannya gada padahal Rify belom nyatu dehtuh....
    Kalo coment ini kebaca lanjutin yak hihi
    Good Job ini, keren banget

    BalasHapus
  2. lanjutin dong cerbung yang ini :)
    keren keren keren :)
    lanjutin yah ;)

    BalasHapus
  3. yah koq gak ada lanjutannya sih..
    keren nih cerbungnya..
    dilanjut lagi dong ??

    BalasHapus
  4. Lah kok gak ada lanjutannya sih..?
    lanjutin dong..
    Keren nih.., =D

    BalasHapus
  5. Ka lanjutin dong..kerennn banget ceritanya. Rify belom jadian

    BalasHapus
  6. keren nih..
    lanjutin lg dong, masih ngegantung nih cerbungnya
    lanjutin dong....

    BalasHapus
  7. bukannya ini udah end yaa.. gue pernah baca suka sama jalan ceritanya..


    Janga lupa juga kunjungi blog gue yaa: obatkistatradisional

    BalasHapus