Jumat, 22 April 2011

Kecantol Cinta Di Sekolah

hulaaa... cerpen yang sudah saya janjikan sebagai upah(?) untuk kak baiq, kak ivone, ditooong n kak luluk. this is special for us !! ahahaha :P

maap kalo gak gaje. kalo garing. apalagi kalo jelek ancur de el el. soalnya saya tak sehumoris kak luluk, ataupun kak ivone. ehehe :P ah sabodo teuing. yang penting nyoba wkwkwkwkwk.





SELAMAT MEMBACA :)





Hope You Like It !!





*************************











Tap-tap-tap



Suara hentakan kaki seseorang menggema di auditorium SMA Trexy #ngasal#. Semua mata tertuju pada nya. Eh salah salah. Pada mereka maksud penulis.



5 orang cowok berparas tampan, dengan tinggi yang memadai, gaya mereka yang cool, serta barang-barang mereka yang berkelas. Mereka adalah bintang sekolah. Anak dari pemilik yayasan sekolah yang sangat mempunyai hak atas segala apa saja di sekolah ini.



Dari yang pojok kanan. Dia Alvin Jonathan Sindunata. Seorang cowok yang cuek, angkuh, gak banyak ngomong, keren, dan keturunan chineesh. Ayahnya adalah pemilik yayasan paling berpengaruh di SMATREX ini.



Sebelahnya, seorang kembar. Namanya Cakka Nuraga dan Elang Nuraga. Hanya beda 2 menit saja lahirnya. Pewaris kembar(?) dari perusahaan rekaman NURAGA. Anak dari musisi sekaligus sahabat anak pemilik sekolah, Alvin.



Sebelah cakka dan elang, ada Rio. Cowok hitem manis berdarah Manado yang kemana-mana selalu sama pacarnya #katanya sih#. Namanya CHITATO! ‘my life is never flat with my soulmate, CHITATO’ yaa gitu deh kata cowok yang punya nama lengkap Mario Stevano Aditya Haling tersebut.



Yang terakhir, selalu membawa jaket kemana-mana. Yang paling narsis dan murah senyum. Gabriel stevent damanik, saudara sepupu dari Rio. Sahabat karip Cakka dan seorang yang humoris. Ramah pada siapa saja. Dan orang yang sangat romantis.





Mereka adalah anak basket, sekaligus pengurus osis, juga anak band. Prestasi mereka banyak. Walau sedikit sombong, #terutama Alvin# mereka gak seenaknya dengan sekolah mereka. Mereka selalu berusaha mendapat nilai baik di setiap mata pelajaran. Meskipun mereka bersahabat, tapi mereka bersaing secara sehat.





Mereka menamai diri mereka dengan The più Alto, artinya ‘yang tertinggi’ dalam bahasa Italia.







**





Di kelas, Cakka dan Elang terus-terusan melamun. Entah apa yang sedang mereka fikirkan. Padahal, muka innocent-nya cakka dan elang yang lagi ngelamun tuh ngebuat cewek-cewek di sekitar mereka melongo sambil jerit-jerit ga karuan.



“lo kenapa sobb?” Tanya Iel, panggilan Gabriel, pada cakka dan elang.



Mereka Cuma geleng-geleng sambil senyum-senyum gajelas.



Iel menautkan kedua alisnya. “kenapa sih? Kesambet?” Tanya nya lagi.



“gila, cakep banget tau.” Lirih elang.



“seksiiii juga, lang. sumpah. Gue pengen kenalan.” Timpal cakka.



“cewek?” Tanya Alvin dari kejauhan sambil membolak-balik majalah otomotifnya.



“IYAAAA…” jawab cakka dan elang serempak.



“nyeeh, kirain apaan. Dasar kembar stress. Sama-sama playboy, sama-sama oot, ahhh semua yang jelek-jelek ada di kalian deh.” Ucap iel ngelantur kemana-mana(?)



“yee… apaan sih lo.” Cakka menoyor pelan kepala iel. Sedangkan iel Cuma meringis kesakitan.



“dasar, anak muda jaman sekarang. Pacaran mulu. Ujung-ujungnya putus. Kita nggak akan gitu kan beb?” ujar Rio sambil mengelus-elus chitatonya.



TPA (The più Alto) melirik ke arah Rio dengan tatapan tajam. Sedangkan Rio tak melihat mereka, malah asyik menyantap chitato di tangannya.



“dasar, ga waras. Masa chitato di jadiin soulmatenya sih. Ckckck.” Sindir Alvin sambil mengambil ancang-ancang untuk kabur.



“iya tuh, udah ga doyan cewek paling ya? Sampe-sampe stres, terus berpaling ke chitato.” Tambah cakka.



“hahaha... bener-bener ga waras tuh vin,” timpal Elang.



Iel cekikikan. “ATOOOO,,,, DIA GAK LAKU.. BHAHAHHAHAA..” tawa iel meledak. Mereka berempat pun segera ngibrit keluar kelas, setelah melihat Rio telah mengeluarkan tanduknya yang seperti banteng(?)



“awas aja lo semua! Uhhh.. seenaknya aja ngehina gue sama soulmate gue, huuuh daripada mereka, udah tampang pas-pasan, masih aja ga nyadar. Mending gue kemana-mana dong ya?” Rio bicara sendiri layaknya orang gila(?)



“ngomong sama siapa yo? Sama soulmate lo? Si chitato?” tanya obiet, sang ketua kelas.



“ahhhh tau deh.” Rio pun cabut dari kelas.







**







Sementara di koridor kelas XI, di hebohkan dengan kedatangan 3 orang cewek. Konon kabarnya, mereka berasal dari daerah yang berbeda-beda. Tapi masih punya 1 ikatan keluarga. Bersama dengan 2 orang murid kelas XI IPS 2, yang terlebih dulu sekolah disini, mereka melenggang dengan anggun di koridor. Cowok-cowok kelas XI sudah berjejer rapi menyapa mereka ber5. 3 anak pindahan, dan 2 murid lama di SMATREX.



Langkah TPA Berhenti, saat melihat ke3 gadis pindahan tersebut.



“itu kan cewek kemaein, cakk?” elang menyenggol lengan cakka pelan. Matanya tak lepas memandang seorang gadis chubby berbando hijau dengan rambut diikat 1 tinggi.



Cakka tak bergeming. Matanya mengikuti seorang gadis cantik berambut sebahu yang digerai dengan sederhana. Rok sekolah yang selutut dan warna ungu kotak-kotak terpasang senada dengan warna kulit gadis itu. Putih. Tinggi juga.



Iel tak berkedip saat melihat seorang cewek berpostur tinggi semampai (bukan semeter tak sampai lho-,-) mengenakan seragam yang sama dengannya. Rambut yang di jepit dengan jepitan kecil di ujung poninya (aduh aapaan yak? Gak tau namanya pokoknya di ujung gituu deeh). Jam berwarna ungu, dan sepatu keds warna putih. Gaya yang simple, namun membuat jantung iel berdetak tak karuan.



Alvin hanya diam dan tak peduli dengan mereka. Sementara Rio baru saja berdiri di belakang TPA sambil menganga lebar.



“buset. Ada bidadari gue.” Lirih Rio.



TPA menoleh ke arah Rio. Sambil memincingkan mata mereka. Rio jadi gelagepan sendiri. “ehh eng,ngga maksud gue ada bidadari gue, chitato, itu itu.” Rio gugup sambil menunjuk chitato yang di pegang salah satu anak disana.



“gue kira lo udah tobat, yo. Huh.” Dengus iel setengah bercanda.



“maksud lo? Gue ga normal gitu? Sshhh,,, gue normal tau. Kalian aja yang gatau gue suka sama dit—.” Rio menutup idung eh salah mata ehh salaaah!!! Menutup mulut maksud penulis, sambil berharap TPA tak ada yang mendengarnya.



“dit’? adit? Odit? Idit? Udit? Atooo edit?” tanya cakka bloon.



“bukan cakk, tapi anak X-3 yang namanya jodit, itu lho, yang jerawatnya dimana-mana, oon, odong, hahahaha.” Elang tertawa geli. Sedangkan iel dan cakka ikut tertawa geli.



“oot semua lo pada! Dita! Anak XI IPS 2 itu! Tau kagak?” ujar alvin menyeringai ke arah rio. Sedangkan rio menahan urat malu yang hampir putus itu(?)



“hah? Dita? Dita ardila itu? Yang pendiem itu? Astaga.” Ujar cakka dengan lebay-nya.



“apaan sih. Enggak!” ela Rio sedikit sewot,



“ngaku aja.. huahahaha. Rio rio gengsi amat sih lo bilang gitu ajaa, wkwkwk.” Elang ngakak guling-guling di depan kelas mereka, XII IPA 1 sampe nangis(?)



“apaan deh. Lebay. Udah bubar bubar. Bentar lagi Pak Dave dateng, bisa-bisa abis lo di makan dia.” Ujar Rio kesal.



“EHM EHM.. SIAPA YANG MAU MAKAN KALIAN??” dehem seseorang dari belakang dengan suara banci-nya yang khas itu.



“mampus lo.” Cakka cekikikan.



“CAKKA, MARIO, GABRIEL, ALVIN DAN ELANG! CEPAT MASUK KELAS!” bentak pak dave. TPA pun langsung masuk kelas dengan menahan tawa karena bentakan pak dave terdengar kocak.



“aduuh rempong deh anak-anak ituu ciiin...” gumam pak dave lalu beranjak dan masuk kedalam kelas.







**





Sementara di kelas XI IPS 2, 3 orang gadis cantik memasuki kelas. Semua mata tertuju mereka. 2 gadis yang lainnya mengambil duduk di tengah.



“oke, perkenalkan nama kalian.” Ujar bu Ira.



“nama saya Hidayatul Fajriah. Panggil saja luluk. Saya pindahan dari lamongan.” Ujar gadis chubby berbando hijau tadi.



“nama saya Tasya Diaz Gheasari, panggil aja Tasya, pindahan dari Surabaya.” Lanjut gadis yang memiliki lesung pipit dan paling tinggi di antara yang lain.



“nama saya Ivone Ardila. Panggil aja ivon. Pindahan dari padang.” Ujar gadis putih tinggi dan cantik itu sedikit cuek.



“oke, silahkan duduk di belakang Dita dan Baiq yah.” Ujar bu ira.



Mereka bertiga pun melangkah ke tempat yang di tuju. Dita dan Baiq tersenyum ke arah mereka.







*





Anak-anak cewek berbisik di sepanjang koridor, kantin, tolet, perkiran, taman, dan di seluruh penjuru sekolah. Sibuk membicarakan ketiga murid baru yang namanya langsung terkenal padahal belum ada seminggu mereka bersekolah di SMATREX. Apalagi, perubahan penampilan 2 orang gadis yang denger-denger sih, masih ada hubungan darah dengan ketiga murid baru tersebut.



Dita, Baiq, Tasya, Ivone dan Luluk. Mereka menamai diri mereka dengan nama The Angelo. Dita dan Ivone adalah kakak beradik yang hanya beda 10 bulan. Mereka adalah anak kepala sekolah. Tasya dan luluk adalah saudara sepupu Baiq, dan sahabat baik Ivone juga Dita. Mereka pernah 1 sekolah waktu SMP. Dan harus berpisah karena kemauan orangtua mereka. Dan toh, akhirnya mereka bersatu lagi.





“eh kenapa pada liatin kita kaya gitu sih?” tanya Tasya setelah sadar, semua mata melihat ke arah mereka berlima.



Dita mengangkat bahu. “biasa, selep dadakan. Ya gini deh. Hahah.”



“beehh, aada-ada aja. Eh gimana? Lo udah PDKT sama pangeran chitato elo, Dit?” tanya ivone mengalihkan pembicaraan.



“kagak. Gimana mau PDKT, dianya sibuk sama soulmatenya.” Ujar Dita kecewa.



“udah punya soulmate? Siapaa?” tanya luluk antusias.



“CHITATO!” serempak baiq dan Dita.



“huwahahahahaha. Ada-ada aja. Eh emang beneran?” tanya ivone dengan polos.





Tiba-tiba sorak sorai penonton eee salah maksud penulis, sorak sorai siswa siswi(?) SMATREX bergemuruh di seluruh ruangan. The Angelo yang ada di dalam kantin pun mau tak mau mengikuti cewek-cewek yang sedang berlarian sambil histeris sendiri(?). mereka menuju ke balkon koridor kelas XI. Beberapa ada yang menonton langsung dari lapangan. TPA sedang bermain basket!



“alviiiiiiiiin....i lope yu pullll” teriak Baiq gajelas(?)



“huaaa pangeran chitato sayaaa..hhuaaaaaaa keren bangettt” Dita ikutan gajelas(?)



“Apaan sih? Gajelas semua.” Cibir Ivone sambil mengambil Bbnya.



“ehh yang nomer 11 cakep banget.” Lirih Tasya sambil nimbrung histerisnya dengan Dita dan Baiq (?) “HEEEEEEUU NOMER SEBELASSS... GANTENG BANGETT MAMEEENN” teriaknya gajelas #beh emang semua kagak jelas kok.. wwkakak#



“huaaah, nomer 4 cakeeeeep.” Luluk ikutan histeris melihat cowok di balik seragam basket SMATRAX berwarna ungu hitam itu.



Ivone melirik ke arah lapangan sekilas, melihat seorang cowok berkulit putih, bergaya harajuku dan berbadan agak chubby. Bernomer 18 . “cakep juga,” batin Ivone lalu curi-curi pandang ke arah cowok tersebut.







**







“huaaaaa gila capek banget.” Keluh Rio sambil menyambar sebotol pulpy orange di dalam tasnya.



“haha, semua pada niat tau nggak! Eh beneran dengan cara ini kita bisa narik perhatian cewek-cewek baru itu?” tanya Iel sambil menelonjorkan kakinya di tanah.



“moga aja, apa yang kita rencanain tadi malem tuh bisa kewujud hihihi.” Elang terkekeh.



“yoa sobb. Gue yakin mereka bakal luluh sama kita.” Lanjut cakka.



“gue gak ikutan.” Ujar alvin (sok) cool.



“sok banget. Ntar kalo kecantol sama salah satunya tau rasa lo!”



“idih, gak mungkin! Udah ah gue mau ngantin. Gak ada yang mau ikut?” tawar alvin ambil membereskan tasnya.



“gak deh. Entar aja.”



“oke. Gue cabut dulu. Bye.” Alvin pun melangkah pergi darisana. Sementara ke4 temannya sedang mengingat-ingat misi yang mereka buat kemarin.





# flashback on #





Setelah rapat osis hari ini, TPA dkk melajukan motornya ke rumah Alvin. Mereka mengerjakan PR bersama-sama #buseet rajin ameet#. Sampai-sampai. Cakka membuka pembicaraan.



“GUE JATUH CINTA SAMA IVONE! KAKAKNYA DITA! AMPUN DEH CAKEP BANGET DIAAAA....” teriak cakka di kamar alvin.



“sama, sob. Gue juga jatuh cinta. Sama si chubby LULUK!! Astagaa, sumpah imut banget jadi orang. Pengen gue jilat deh eee salah. Pengen gue jadiin cewek gueeee!!” elang menimpali.



“gue cinta mati sama Tasya. Ampun deh, taylor swift kalah! Iissh dia malaikat yang di kirim Tuhan buat gue kali yaak??” iel senyum-senyum gajelas.



‘gue juga. Dita makin cakep aja ya tuhan, gue makin cintaaaaa sama diaaaa....’ batin Rio.



“kok diem aja Yo, Vin?” tanya Elang.



“kan gue ga ada target di antara mereka.” Jawab alvin cuek.



“kalo elo, Yo?”



“eee itu eee gue kan Cuma cinta sama chitato-chitato gue ajaa.” Jawab Rio gugup.



“gimana kalo kita tebar pesona ke mereka? Yaa jarang-jarang loh, TPA tebar pesona ke cewek-cewek. Sekalian PDKT gitu. Masa iyaa mereka nolak kita?” kata Cakka dengan Pdnya.



“boleh boleh! Gue setuju sama lo cakk. Hahaha. Harus bener-bener tebar pesona, biar mereka luluh sama kita hihi.” Iel terkekeh pelan.



Alvin dan Rio menyibukkan diri mereka dengan buku fisika yang ada di tangan mereka





# flashback off #







**





Suatu malam di basecamp The Angelo



“sumpah, oot banget gue, gak kenal sama mereka. Astagaaa.. cakep ya mereka. Aduhhh...” tasya histeris sendiri.



“iya.. eh denger-denger nama cowok yang gue taksir tuh elang! Aduh boo’ keren banget tau nggak. Hiihi.”



“gue ga tau nama cowo yang gue taksir..” lirih ivone.



“jiah, kemana aja lo neeng??”



“ke pucuk arab noh!”



“arab? Arab patek nggenah? Bhahaha” luluk dan tasya tertawa geli.



“ngomong apaan sih ini. Kenapa ribut-ribut??” tanya baiq yang barusaja masuk kedalam kamar Dita.



“ngomongin TPA, nih. Cakep-cakep yaak.”



“baru nyadar kalian? Aduhh... apalagi yang namanya alvin. Buset dah cakep banget tau nggaaaa..”



“ohya?? Yang manaa?”



“kagak mau gue kasih tau! Entar lo embat lagi!”



“idih galak amat sih neeeeng. Wkwkwk. Eh dit lo kok diem aja sih? Sibuk amat ama tuh HP?” tanya tasya sambil mengintip Dita.



“jangan diganggu, gue lagi smsan sama pangeran chitato gue...”



“ee? Kapan lo dapet nomer dia?” tanya Ivone heran.



“tadi pas pulang sekolah. dia yang minta nomer gue”



“buset berbunga-bunga deh ati lo. Wkakaka.”



“ember! Emang kok.”



“eeee ceritain gimana tadi kok bisa sih dia minta nomer lo?”



“jadi ginii........”







# flashback on #





Dita berjalan sendiri menyusuri koridor sekolah yang mulai sepi. The angelo sudah pulang lebih dulu. Sedangkan dia masih ada ekskul teater. Ditemani tetesan air hujan, dia berjalan kearah gerbang sambil menunggu angkot yang tak kunjung datang.



BREM BREM #perhatian, ini bukan suara becak kopling#



Seorang cowok mengendarai cagiva hitam dan memakai helm full face menghampiri Dita.



“sendirian aja, neng?” tanya cowok itu sambil membuka helm full facenya.



“eh kak Rio. Iya nih kak. Kenapa?”



“mau di anter pulang?”



“eee gak usah kak. Ngerepotin aja.”



“udah deh, naik aja.”



Dita menuruti kata Rio. Karena rinai hujan yang awalnya hanya titiktitik gerimis, lambat laun menjadi titiktitik hujan deras.



“gapapa keujanan??” teriak Rio ditengah derasnya hujan.



“gapapa kok kak!”



“pake jaket gue, ya!” Rio memmberikan jaketnya pada Dita dan memakaikannya. #so sweet banget nohhhh#



“thanks kak.”





Motor Rio menyusuri padatnya kota jakarta. Karena memakai motor, setidaknya lebih cepat daripada mobil. Dan beberapa menit kemudian, mereka sampai di rumah Dita.



“makasih banget ya kak. Maaf ngerepotin elo.” Ujar Dita sambil melepas jaket Rio.



“iya gapapa lagi, eee btw minta nomer lo dong.”



“eeeh boleh boleh.” Dita mendikte-kan nomer handphonenya ke rio.



“sip, thanks. Gue balik dulu ya. Byeee.” Pamit Rio





# flashback off #



“HUAAAA so sweet banget dit. Apa perasaan lo abis di bonceng dia?”



“ga bisa di jelasin kata-kata. Ibarat SULE tanpa idungnya. Huoooo.”



“lebay!” serempak semuanya.







**







* skip < pulang sekolah, The Angelo berkumpul di taman belakang sekolah. Sambil menunggu Baiq yang sedari tadi belum selesai ikut kelas fotografi, juga Dita yang tiba-tiba ilang. Tiba-tiba, TPA minus Alvin berjalan mendekati The Angelo minus Baiq n Dita. “hello ladies.” Sapa Cakka sksd. “hello cakka...” ujar the angelo minus baiq n Dita. “lagi ngapain?” tanya elang “nunggu dita saa baiq. Belom keluar-kluar dari tadi.” Jawab luluk. Rio dari tadi terdiam. Mencari seseorang. Lalu karena TPA minus Alvin sedang terhipnotis dengan cewek-cewek di depannya ini, dia berbisik ke Tasya. “eh eee Sya, Dita kemana??” “gak tau. Dia ilang gitu aja.” Jawabnya pelan. Rio hanya mengangguk-angguk. ‘gue tau dia dimana.’ Batiinnya lalu meninggalkan teman-temannya yang sedang terhipnotis(?) ** Alvin dari tadi sibuk memperhatikan seorang gadis yang sedang tenggelam dalam dunianya sendiri. Bersama kamera SLR di tangan gadis itu, alvin mendekatinya pelan-pelan. “hey. Sendirian aja?” sapa alvin pada gadis itu. Gadis itu menoleh. Mulutnya melongo. ‘buset kesambet setan apa alvin nyamperin gue. Pake ngajak ngomong lagi!’ batin Baiq sambil mencoba menetralisir degupan jantung yang sekarang tak beraturan. “hello? Sendirian aja?” tanya alvin lagi. Baiq tersadar dari lamunannya. “eh eee iya iya. Sendirian. Lo juga?” “iya. Ohiya, gue alvin.” Ujar alvin sambil mengulurkan tangannya. “gue udah tau lagi, hehe. Gue Baiq.” “hehehe, kirain aaja nggak tau, hmm lo ikut kelas fotografi dari kapan?” “dari masuk kelas XI. Lo?” “sama. Hmm kok gue gak pernah ngeliat elo ya?” “kita kan beda angkatan, vin.” “oh iya iya,. Hehe. Eee elo tuh anak The Angelo yah?” “yapps, kenapa?” “gaapa. Anak-anak TPA pada kesemsem ama temen-temen lo tuh..” “ah? Masa? Kok bisa?” “katanya cakep-cakep. Si Iel sama Tasya. Si Cakka ama Ivone. Si Elang sama Luluk. Si Rio,,,kayanya sama Dita.” “terus lo?” Alvin menyeritkan dahinya, “nggak sama sapa-sapa,” Terlihat raut wajah Baiq jadi kecewa. “mungkin.” Tambah alvin Lirih yang berhasil membuat senyum Baiq mengembang. “oh. Hehe. Mmm cari objek lain buat foto yuk?” ajak Baiq. “boleh...” mereka beranjak dari taman tersebut. ** Rio berjalan menyusuri jalan kecil di belakang sekolah. Jalan yang menghubungkan sekolah dengan danau. Dan Rio tau, dimana Dita berada. Perlahan, Rio mengintip dari balik semak-semak. Terlihat Dita sedang memainkan bunga bunga yang ada di sekitarnya. Sambil tertawa lepas. Rio jadi senyum-senyum sendiri ngelihat Dita kaya gitu. ‘samperin enggak yah..’ batin Rio ragu. ‘samperin aja deh, kapan lagi coba.’ Rio mengendap-endap di belakang Dita. Dan tanpa disuruh, dia langsung duduk di sebelah Dita. “sendirian aja, neng?” ujar Rio Dita terpelonjak kaget. “kak Rio? Kok tau gue disini?” “apasih yang gak gue tau tentang elo?” rio terkekeh pelan. Berhasil membuat Dita senyum-senyum gajelas. “dit. Gue mau ngomong. Serius sama elo.” Ujar Rio sambil menarik tangan Dita. “ma..mau ngomong apaan kak?” gugub Dita sambil menahan kesaltingannya. “gue udah lama pengen ngomong ini...gue...” “kakak kenapaaa?” “gue....gu,,gue...” keringat dingin mengucur menelusuri lengkuk pelipis Rio. Tangannya bergetar. “huh... guesukasamalo” ujar Rio cepat. “eh? Ngomong apaan sih? Gajelas banget.” “GUE SUKA SAMA LO DITA! GUE SAYANG SAMA LO! GUE CINTA SAMA LO! UDAH SEJAK LAMA, SEJAK GUE NGEMOSIN ELO. SEJAK GUE JADI WALI GUGUS LO! APA LO JUGA PUNYA RASA BUAT GUE?” teriak Rio melampiaskan semuanya. Dita tak bergeming. Antara percaya dan tidak. Perasaannya terbalaskan. “GUE MAU LO JADI CEWEK GUE DIT.” Teriak Rio tapi lebih pelan. Dita mengangguk. “gue juga suka, sayang dan cinta sama elo, kak rio. Udah dari dulu juga tau! Sampe gue hampir putus asa nih, nungguin elo gak nembak-nembak gue, hehehe.” Dita terkekeh pelan, “Beneran dit?” tanya Rio memastikan. “iya kak Riooooooo.” Jawab Dita gemes. “YEEEEEEEEEEEEEEYY! HARI INI KITA PACARAN DONG??” teriak Rio girang. “kagak! Hari ini elo jadi babu gue kak.! Yaiyalah kita pacaran.. heuh.” “hehehehe. Bisa aja ah neng dita yang geulis ini hehe.” “apedah, mulai kagak jelas lo kak. Eh betewe, gue gak akan di poligami-in kan?” “dipoligami? Sama siapa? Gue kan Cuma cinta n sayang sama elo dit.” “SAMA CHITATO!” jawab Dita gemes. Rio tertawa geli mendengar perkataan Dita. “ya enggak lah. Walaupun Chitato soulmate gue, gue cinta n sayang nya sama elo dit.” “beneraaan??” “iya neng dita sayang....” Rio menarik dita dalam pelukannya. “gue ga mau kehilangan elo, dit.” Bisiknya. “gue juga, kak.” ** Cakka berhasil membawa kabur ivone(?) dari taman tersebut. Ia mengajak Ivone ke kantin. “mau pesen apa, von?” “apa aja deh. Samain kaya elo aja, kka.” Tak lama, cakka kembali dengan 2 botol es jeruk dan 2 mangkok bakso. Mereka pun makan tanpa suara. Cakka memandangi wajah ivone saat makan.’cantik’ batinnya. 10 menit berlalu... “von, von, pinjem bolpen dong” “buat apa kka?” ”bolpenku abis” ”kok bisa?” ”soalnya kemaren aku nulisin namamu di langit. Jadi abis deh.” Ivone tertawa geli. “gombaaaalll!!!” “eee beneran tau.. hmmm, kamu suka biologi yah?” “iya, kenapa?” “pantesan, kamu tuh udah ngehasilin enzim cinta di hati aku tau nggak.” Muka ivone semakin memerah. “udah ah kka, udah.” “von, bilang sama gue, kalo cinta gue ke elo ga bertepuk sebelah tangan..” ujar Cakka serius. “maksud lo kka?” “gue cinta saama elo von. Gue mau lo jadi cewek gue. Lo mau?” “hah? Kita kan baru kenal, masa iya langsung pacaran??” Tanya ivone balik. “tak kenal maka tak sayang. Kalo udah kenal harus sayang. Kita mulai dari awal, anggep aja kita udah kenal lama. Apa lo perlu bukti kalo gue cinta sama elo, von?” Ivone berpikir sebentar. “hmm oke, gue mau bukti kka.” “oke lo tunggu disini sebentar…” Cakka beranjak dari kantin. Setelah hamper 10 menit, dia kembali. Membawa gitar dan mengalungkan sebuah kertas karton bertuliskan “I LOVE YOU IVONE, I WANT YOU TO BE MY GIRLFRIEND’ “aduh cakka apa-apaan sih? Ga malu apaa.” Gumam ivone. “woyyyy semuanya! Gue, cakka kawekas nuraga, mau buktiin ke ivone ardila, tentang seberapa besarnya cinta gue sama dia!” teriak cakka sambil menaiki salah satu meja di kantin. “kka, turun kka! Gila lo. Udah turun!” pinta ivone. “ga vone. Gue mau buktiin ke elo..” Perlahan-lahan cakka memetik gitarnya. “cinta kata orang ku jatuh cinta kepada dirimu cinta sampai tergila-gila oh rindu, rinduku memikirkan kamu hanyalah dirimu yang membuatku mabuk kepayang cinta cinta cinta pada dirimu rindu rindu rindu akan senyummu hanya satu kamu yang aku mau sampai mati kau kan selalu ku tunggu cinta yang membuat hidupku lebih indah dari hari yang lalu cinta yang membuat hati berbunga-bunga tinggalkan rasa yang lalu oh cinta kata orang ku jatuh cinta kepada dirimu cinta sampai tergila-gila hmmm rindu oh rinduku memikirkan kamu hanyalah dirimu yang membuatku mabuk kepayang cinta cinta cinta pada dirimu rindu rindu rindu akan senyummu hanya satu kamu yang aku mau sampai mati kau kan selalu ku tunggu cinta kata orang ku jatuh cinta kepada dirimu cinta sampai tergila-gila oh rindu, rinduku memikirkan kamu hanyalah dirimu yang membuatku mabuk kepayang cinta cinta cinta pada dirimu rindu rindu rindu akan senyummu hanya satu kamu yang aku mau sampai mati kau kan selalu ku tunggu cinta yang membuat hidupku lebih indah dari hari yang lalu cinta yang membuat hati berbunga-bunga tinggalkan rasa yang lalu bagaikan racun dia terus membiusku menebarkan aroma ke dalam seluruh tubusku detak jantung pun berhenti di saat ku bertemu denganmu tak kuasa ku menolak cinta cinta cinta pada dirimu rindu rindu rindu akan senyummu hanya satu kamu yang aku mau sampai mati kau kan selalu ku tunggu cinta yang membuat hidupku lebih indah dari hari yang lalu cinta yang membuat hati berbunga-bunga tinggalkan rasa yang lalu cinta cinta cinta yang membuat hidupku lebih indah dari hari yang lalu cinta yang membuat hati berbunga-bunga tinggalkan rasa yang lalu” ( ungu – mabuk kepayang ) Cakka menyanyikan lagu itu dengan penuh penghayatan. Sambil sesekali goyang pinggung kesanakemari(?) “gimana vone? Lo belom percaya sama cinta gue ke elo? Gue rela ngelakuin apa aja buat elooooo.” Teriak cakka. Seluruh orang yang ada di kantin pun menyorakin mereka. “vone, gue Tanya sekali lagi. Lo mau jadi cewek gue??” “terima! Terima! Terima!” sorak orang-orang yang ada di kantin. “iya deh. GUE MAU KKA.!” Teriak ivone tak kalah semangatnya(?) Cakka langsung turun dari meja dan memeluk ivone yang ada di bawah. “I love you, vone..” “I love you too, kka.” “cieeee PJNYAAAA!!!” teriak orang-orang di dalam kantin. “hehe gue bokek. Vone, cabut yukk.” Ivone hanya mengangguk kecil. ** Sementara di taman, tinggal lah elang-luluk dan iel-tasya. “sya sya, ayah kamu briptu Norman yah?” “hah? Enggak. Kenaapa?” “kalo liat kamu tuh, hati aku joget-joget gitu deh. Chaiya chaiya…” ujar iel sambil menirukan gaya briptu Norman #bayangin sendiri wkwkwkwkk# “gubraak…. Gombaaaaaalll…” Dari bangku taman di depan tasya dan iel, elang pun tak kalah semangatnya menggombali luluk. “luk bisa anterin gue ke dokter nggak?” “mau ngapain kak?” “mau periksa mata nih…” “loh emang matanya kakak kenaapa??” luluk panic dan mengecek mata elang. “abis, tiap liat kamu, kami cantik banget tau nggak sih!” “huaaa kak elang gomballll!!” kata luluk. Elang hanya terkekeh. “sya sya, pinjem flashdisc dong” “buat apaan kak?” “buat transferin cinta aku ke kamuuuu.” “ngeeekkk…” tasya jadi cengo. “luk , luk , lo kok kaya kupu-kupu sih.” “hah??” “iya, luk. Lo selalu beterbangan di hati dan otak gueee…” “ihhhh so sweet dehhh…” Dan jadilah iel vs elang. Gombal-gombalan(?) #sangat gajelas mereka# ** Dita dan rio, serta cakka dan ivone. The angelo + TPA yang sudah memiliki status ‘berpacaran’. Seantero sekolah di hebohkan oleh berita ini. Apalagi penembakan cakka yang blak-blakan di kantin kemarin siang. Sebagian ada yang seneng. Dan sebagian lagi ada yang jedotin kepalanya ke tiang bendera, pilar, pintu, kemana aja deh(?) eeee gak gak. Ada yang gak suka maksud penulis.. Tasya dan iel, mereka semakin dekat. Setelah sebulan perkenalan mereka, iel makin sering gombal ke tasya. Dan tasya selalu di buat blushing oleh iel(?) Banyak yang menyangka mereka pacaran. Kemana-mana selalu bareng. Tapi faktanya mereka juga belom pacaran. Luluk dan elang. Mereka sama seperti iel dan Tasya. Apalagi tingkat gombalnya Elang yang 1 tingkat lebih unggul di banding teman-teman yang lainnya. Luluk dan elang malah di gosipin mau nikah(?) oooh engga ding. Gak jauh beda dengan tasya, mereka di tuduh udah jadian dari jaman kapan malah. Sedangkan Alvin dan Baiq. Mereka yang paling netral. Banyak yang menyuruh Alvin pacaran dengan Baiq, karena semua teman-temannya telah mendapat pasangan dari masing-masing anggota. Tinggal lah Alvin dan Baiq. Tapi apa daya? Alvin cuek dan tertutup. Jadi, mungkin selamanya baiq akan jadi pengagum rahasia Alvin??? ** Hari ini iel mengajak Tasya kesebuah café yang cukup terkenal. Pengunjung tak seramai biasanya, karena hujan yang deras, mungkin orang-orang pada males keluar, jadi café gak terlalu ramai seperti biasanya. Lagu yang di bawakan oleh penyanyi di dalam café itu pun juga sangat mendukung sore hari ini. The best thing about tonight's that we're not fighting Could it be that we have been this way before I know you don't think that I am trying I know you're wearing thin down to the core “sya…” panggil Iel pelan sambil menarik jemari Tasya dengan pelan. “hmm ??” “gue pengen ngomong sesuatu..” “lah ini kan udah ngomong??” “aduhhh elo nih, serius dikit kek sekali-sekaliiii.” Kata iel gemas. Tasya hanya nyengir, “hehe piss.” “lo ada rasa yang lebih sama gue gak?” But hold your breathe Because tonight will be the night that I will fall for you Over again Don't make me change my mind Or I wont live to see another day I swear it's true Because a girl like you is impossible to find Your impossible to find “maksud lo?” “ya… setelah kita bareng-bareng, selama sebulan lebih ini, apa lo gak ada rasa yang lebih buat gue?” Tasya terdiam. Jauh dari dalam hatinya, ia berteriak “ADA YEL! ADA!!” tapi masa iya sih harus kaya gitu? :O “gu..gue…” “gue sayang sama elo. Gue cinta sama elo. Dan gue ga mau kehilangan elo. Elo mau jadi cewek gue? Sekarang dan selamanya.” This is not what I intended I always swore to you i'd never fall apart You always thought that I was stronger I may of failed But I have loved you from the start Ohhhh “lo yakin yel? Ini bukan perasaan sesaat kan yel?” Iel tersenyum dan mengacak pelan rambut Tasya. “ya enggak lah. Gue gak main-main sama elo, sya. gue bener-bener udah jatuh cinta sama elo.” “gue ga mau lo nyakitin gue, yel. Kaya mantan-mantan gue yang dulu.” Lirih Tasya. “gue janji, gak akan nyakitin elo. Dan kalo gue ngelanggar janji itu, lo boleh bunuh gue.” Ucap iel serius. “karena gue gak akan tega nyakitin cewek yang gue sayang.” Lanjut iel sambil mengeratkan genggaman tangannya pada Tasya. But hold your breathe Because tonight will be the night that I will fall for you Over again Don't make me change my mind Or I wont live to see another day I swear it's true Because a girl like you is impossible to find It's impossible “gue mau yel. Gue juga cinta sama lo. Gue juga sayang sama lo. Gue mau jadi cewek lo, sekarang, besok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan, dan selamanya!” jawab tasya mantap sambil tersenyum senang. Iel pun memeluk Tasya. “thanks, baby. You are my angel.” Bisiknya. Lalu mengecup lembut kening Tasya #HUAAAA SO SWEET BANGET. KAPAAAN GUE DIGITUINNN >.< #



“gue pegang janji lo yang tadi ya Yel.” Bisik Tasya sambil terkekeh.



“okey. Gue bisa tepatin janji gue ke lo kok.”





So breathe in so deep

Breathe me in

I'm yours to keep

And hold onto your words

Cuz talk is cheap

And remember me tonight

When your asleep





“gue sayang banget sama lo, sya. gue gak akan pernah ngelepasin elo. Gue bakal ngejaga cinta kita ini, sampe ajal memisahkan kita…”





Because tonight will be the night that I will fall for you

Over again

Don't make me change my mind

Or I wont live to see another day

I swear it's true

Because a girl like you is impossible to find

Tonight will be the night that I will fall for you

Over again

Don't make me change my mind

Or I wont live to see another day

I swear it's true

Because a girl like you is impossible to find

Your impossible to find







**









Luluk dan elang sibuk memakan ice cream mereka. Sore ini, mereka berdua tengah berlindung dari hujan sambil memakan ice cream magnum classic.



“kak, belepotan tuh, gimaana sih makannya.” Ujar luluk sambil membersihkan noda ice cream yang belepotan di wajah elang.



Namun tiba-tiba elang menghentikan tangan luluk. Elang menatap luluk serius, luluk pun menatap elang dengan serius. Wajah elang pun semakin mendekat. Deru nafas elang menghangatkan wajah luluk. Semakin dekat. Semakin dekat.. lalu….







“andai ku gayus tambunaan….

Yang bisa pergi ke bali….



Semua keinginannya

Pasti bisa terpenuhi

Lucunya di negeri ini

Hukuman bisa dibeli

Kita orang yang lemah

Pasrah akan keadaan”



Seorang pengamen berambut gondrong mendekati luluk dan elang.



“shitt! Ganggu aja sih!” umpat elang sambil mengusir pengamen tadi.



“yaelah mas, saya kan Cuma mau ngameeennnn.”



“tapi gak sekarang! Sana-sana! Pergi lo hush hush!” usir elang. Dengan terpaksa anak kecil itu pergi meninggalkan elang dan luluk di halte bus itu.



Keadaan menjadi hening. Yang ada hanya kecanggungan. Luluk mencoba menghilangkan kesaltingannya, sedangkan elang mencari cara agar dapat mengutarakan perasaannya dengan luluk.





“luk..” panggil elang pelan.



“iya kak?”



“gue…. Hmmm…”



“elo kenapa kak??”



“gue…. Gue pengen elo jadi cewek gue luk..” kata elang #idih mau bilang gitu aja lama banget sih#



“hah??” luluk melongo mendengarnya.



“iya…. Gue udah suka sejak pertama kali kita ketemu… gue cinta sama elo…gue sayaaang banget sama lo…” ujar elang sambil menggenggam tangan luluk.

Luluknya mah speechless.



“gimana luk?? Lo mau??”



Dengan malu-malu, luluk mengangguk…



“beneran luk??”



“iya kak elaaang…”



Elang pun menerobos hujan sambil melompat-lompat girang(?)





“YEEY… MAKASIH TUHAN…UDAH NGASIH SAYA BIDADARI CANTIK KAYA GINI… MAKASIH MAKASIHHHH” teriak Elang di sela-sela hujan.



“LEBAY KAK!!” teriak luluk tak kalah kerasnya.



“YEE BIARIN… HUAAAA I LOVE YOU LULUUUUKKK!!!” teriak elang di bawah rinai hujan.



Sedangkan luluk hanya tertawa melihat tingkah elang yang autis itu. #wkwkwkwk maap#







**





Sudah setengah tahun. Masing-masing dari TPA dan The Angelo sudah berpasangan. Hanya tinggal Baiq dan Alvin saja yang belum. Mereka sering di jodoh-jodohkan oleh anak-anak TPA dan The angelo lainnya. Padahal Baiq sama sekali gak ngerti dengan perasaan Alvin terhadapnya. Kadang baik, perhatian, kadang cuek bebek, kaya gak kenal.



Dia pun semakin ragu, dengan perasaan dia sendiri. Apa iya perasaan itu masih ada untuk Alvin??





**





Hari kelulusan sekolah…



Semua anak TPA lulus dengan nilai yang memuaskan. Bahkan, Alvin mendudukin peringkat se-sekolah. Dan mereka semua membuktikan, pacaran ttuh bukan halangan untuk tetap meraih cita-cita #jiah bahasa gue#. Dan 1 yang mereka sesali dari hari kelulusan ini, mereka tak bisa sesekolah lagi dengan pacar-pacar mereka.



“gimana kalo hari kelulusan ini kita buat Alvin sama Baiq jadian??” usul Rio.



“boleh boleh… ide bagus Yo. Ada yang setuju??” tawar Cakka.



“saya setuju sekaliiiii.” Timpal Iel dan Elang.



“kalian berempat setuju?” Tanya iel.



“sangaatt!” serempak The Angelo minus Baiq.



“oke… gini yah.. blaa blaablaa”







**







Perpisahan tahun ini, anak-anak osis angkatan baru (termasuk The angelo) membuat konsep perpisahan yang beda. Sebelum malam promnite. Mereka menyelenggaarakan lomba masak bersama pasangan mereka masing-masing. Anak-anak kelas XII boleh mengajak siapa saja. Bahkan dari sekolah lainnya. Ini adalah salah satu trik untuk mendekatkan Alvin dengan Baiq.



Pertama adalah lomba masak. Karena tak tersisa pasangan lagi, terpaksa Alvin berpasangan dengan Baiq. Padahal, Alvin akan mengajak saudara sepupunya, Sivia, untuk berpasangan dengan nya. Tapi ternyata anak-anak osis telah menunjuknya berpasangan dengan Sivia.



Lomba masak pun di mulai. Alvin dan Baiq agak canggung karena sebelumnya, mereka tak sedekat ini. Mereka berdua di tuntut untuk bekerja sama dan saling membantu. Yaaaa, kaya pasangan suami istri gitu.



Alvin dan Baiq kebagian masak tenderloin steak. Salah satu masakan yang di kuasai Baiq dengan baik #beehh susah amat#



Mereka pun mulai memasak. Tiba-tiba kecanggungan mereka hilang begitu saja. Hanya ada gelak tawa di antara mereka.





“kayanya rencana kita berhasil yahh.” Bisik seorang cowok



“bener. Hhi tunggu aja kejutan yang lebih dari ini. Cabut yuk.”



“yuuuukkk.”









**







Setelah di umumkan pemenang permainan pertama, para peserta di perbolehkan istirahat sejenak. Mereka melepas penat di aula sekolah yang saat itu sedang kosong karena libur.hanya ada kelas XII IPA 1 saja dan anak-anak osis. Alvin dan Baiq mulai makin dekat dan dekat. Dan anak-anak angelo + TPA pun semakin yakin rencana mereka akan berhasil.







Alvin dan Baiq masuk ke babak 5 besar. Dimana mereka ditantang untuk mencari sebuah harta harun di sekolah. Clue-nya, harta karun itu ada di bawah sebuah kardus besar.



Alvin dan Baiq pun langsung mencari menuju gudang sekolah. Mereka membongkar tumpukan kardus, berharap akan menemukan harta karun itu. Dan …..



Taraaaaaaaaaaaaaaaa…



Dua buah tiket masuk ke dufan.



“ini hadiahnya?”



“hahahaha.. yaelah kalo gini mah gue juga bisa bayar sendiri lagi.. hihi.”



“yaelah vin, kan lumayan, gratisan. Kapan lagi gituu..”



“iya juga, ya, hehehe.. yaudah yok balik ke anak-anak.”



Tanpa sadar, Alvin menggandeng tangan Baiq sampai ke tempat anak-anak osis. Baiq hanya diam, menyembunyikan salting dan malunya.





“oke selamet ya buat kak Alvin dan Baiq, kalian dapet harta karun, masuk ke dufan, maen di dufan, GRATIS! BESOK! Huaaa selamet selameet.” Ujar Ivone, ketua osis tahun ini. #kapaaan pemilihannya? Kapan22 deh hahah#





Alvin dan Baiq girang sampai-sampai mereka berpelukan(?) anak-anak the angelo dan TPA pun tersenyum puas.



“ternyata hasil kita ga sia-sia ya” ujar luluk.



“bener tuh luk, gue yakin pasti baiq sama Alvin entar jadian.” Lanjut Tasya.



“wooo iya dong yang bikini de siapa dulu? Pangeran gue gituuuu..” bangga Dita.



“iye iyeee,, serah lo deh dit..” kata ivone sambil menoyor Dita.



“pastiin mereka jadian besok, ya. Besok kita jemput jam 9 pagi. See ya girls.” Ujar TPA minus Alvin kepada The angelo minus Baiq.







**





Pagi ini. Alvin telah bersiap untuk menjemput Baiq ke Dufan. Entah mengapa, jantungnya berdegup dua kali lebih cepat dari biasanya. Perasaannya juga amat senang apabila mengingat wajah Baiq. Tanpa memikirkan itu, Alvin pun segera menjemput Baiq di rumahnya.





Alvin sampai 15 menit setelahnya. Baiq keluar mengenakan kaos putih dan celana jeans ¾ warna biru muda, serta sepatu keds putih. Penampilan yang sangat simple. Tapi mampu menghipnotis Alvin.



“udah siap, vin?” Tanya baiq sambil menaiki mobil Alvin.



“u..udah kok, berangkat sekarang yah.”



“okee..”





Merekapun tak butuh waktu lama, hanya 20 menit mereka sampai di dufan yang kebetulan masih sepi. Jam masih menunjukkan pukul 10. Alvin dan baiq sengaja agar tidak perlu mengantree untuk bermain di dufan.



Mereka begitu menikmati semua permainan di dalam dufan. Mulai dari tornado, halilintar, istana boneka, bianglala, sampai niagaragara. Alvin sempat membelikan Baiq sebuah boneka teddy bear yang lumayan besar. Entah mengapa, saat memberikan boneka itu ke Baiq, jantung Alvin makin berdebar tak karuan.





“lo gak kebasahan?” Tanya Alvin.



“gak kok. Elo tuh yang basah banget. Ganti sana gih.”



“ga ah, gue pengen kaya gini.”



“kok gitu?”



“biar bisa lo peluk….”



“aah Alvin apaan sih, udah dari jam berapa lo ngegombalin gue? Dari awal masuk ke dufan, gombal mulu.”



Bahkan Alvin tak sadar, bahwa dia baru saja menggombali Baiq.



“ehmmm gue mau ngomong sama elo”



“mau ngomong apa vin?”



“entah kenapa, gue gatau kapan perasaan gue ini tumbuh hanya buat elo. Gue gat au, sejak kapan setiap deket sama lo jantung gue jadi berdetak gak karuan. Gue juga gak tau, sejak kapan gue cinta sama lo, dan pengen milikin elo. Gue pengen lo jadi cewek gue. Lo mau?”



Hening sesaat. Baiq nampak berfikir. Ia meyakinkan dirinya, bahwa rasa cinta untuk Alvin memang masih ada. “iya gue mau vin.” Jawab Baiq akhirnya.



“beneran??”



“iyaa alviiin…”



Alvin pun langsung mendekap Baiq dalam pelukannya. “I will be the last for you. And you will be the last for me..” bisik Alvin tepat di telinga Baiq.



Reflek Baiq mencium pipi Alvin. Rona merah muda kembali ada di muka Alvin dan Baiq. Tiba-tiba…..





“CIEEEEEEEEE YANG UDAH JADIAN.. PEJENYA MANAA????” serempak anak-anak TPA dan The Angelo.



“kaliannn???”



“berterimakasih lah pada Rio, karena dia pencetus ide ini… ahahaha.” Ujar Dita.



“maksudnya??” Tanya Baiq bingung,



“kami yang ngatur ini semua, kami yang buat kalian jadian horee peje dooonggggg…” girang cakka dan ivone #dasar kalo masalah PJ emang paling semangat!!#



“gampang.. yuk cabut ke café biasanya!” ajak Alvin







**







Semuanya bersatu. Cinta itu memang datang tak di undang. Cinta bisa kapan saja hadir. Entah bagaimana penyampaiannya. Entah bagaimana caranya. Dan entah bagaimana bentuknya.



Cinta sejati akan abadi. Sampai maut memisahkan. Cinta abadi akan selalu bersama. Dalam suka mau pun duka. Cinta sejati takkan pernah mati, walau dunia memisahkan mereka. Cinta itu suatu anurgah yang di berikan tuhan untuk kita. Dan kita harus menjaga anugrah itu baik-baik, sebelum kita kehilangannya.







**





“WOY BANGUN WOY! MOLOR AJA! JAM BERAPA INI?” teriak seorang perempuan paruh baya membangunkan ke5 cowok yang sedang tertidur pulas di sofa.



“hah?? Emang jam berapa mbok?”



“JAM 7! CEPET MANDI SANA. KERJAANNYA TIDUR MULU. SIAPA YANG BAKAL BANTUIN SAYA JUALAN HAH?”



“huaaa mbok serjun sialaaan!! Gue padahal baru mimpi jadian sama Tasyaaaa!!!” gerutu Iel.



“Gue juga, baru aja mimpi pacaran sama Ivone!!” tambah cakka.



“gue sama Ditaa!!” ujar Rio.



“gue sama Baiq….”



“lah gue sama luluk!!!”





1 detik

2 detik

3 detik







“HAHAHAHAHAHAHA… CUMA MIMPI TERNYATA! HAHAHAHA…” mereka tertawa terbahak-bahak bersama-sama setelah kemarin sore mereka menonton film komedi berjudul OXYGEN VX ONYX VS MENIX(?) sampai ketiduran dan bermimpi sama seperti di fillm tersebut









THE END







****************************









BHAHAHAAHAHAAHAHAH saya bela22in begadang sampe jam 4 pagi dtemenin kak ivon bikin nih cerpen. sumpah gajelas. ga lucu. ga romantis. karena saya cuma penulis amatiran sajaa :P hahaha :D

like or comment yaaah :3 saya tungguuuuuuuuuuuuuuuu :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar