"awww" rintih ift
"ify? gapapa?" tanya rio
"gapapa yo. aku gapapa kok"
"masih kuat jalan? kalo gak kuat nanti aku bantuin"
ify menggeleng lalu berdiri di bantu rio
"hhhhh" aku menarik nafasku dalam22. melihat pemuda yang tengah aku pacari 3 tahun belakangan ini sekarang telah bersama adikku, ify. karena ify memiliki penyakit asma dan dari kecil aku memang selalu harus wajib ngejagain ify, aku rela ngasih semua yang di sukai ify, termasuk rio, pacarku
"kak, kak rio baiiiiiiik banget. masa nih ya, dia tadi mau gendong aku bla..bla..bla" sahut ify di kamarku. huuuuuuh, selalu begitu. aku muak mendengarnya. hatiku ngilu ngilu rasanya. sumpah demi apapun, aku belom bisa merelakan rio dengan ify. setiap ify bercerita tentang rio, sebisa mungkin aku menanggapinya dan tersenyum walau itu bukan keinginan hatiku
jujur sampai sekarang aku dan rio masih berpacaran ----dibelakang ify tentunya---- karena kampusku sama dengan rio, sedangkan ify masih kelas 3 SMA, aku lebih leluasa bertemu rio. kami ----aku dan rio---- selalu memanfaatkan waktu kuliah untuk ketemuan. walaupun hanya sekedar nyanyi22 ga jelas atau dengerin ocehan rio tentang ify yang katanya manja banget lah agresif lah dan lain lain pokoknya jelek22 semua yang di ceritain ke aku. kalo rio udah mulai cerita itu, pastiii tiap akhir ceritanya aku selalu mengingatkannya, bahwa itu demi ify, karena rio-lah penyemangat hidupnya
suatu siang di kampus .....
"yo, apa yang kita lakuin di belakang ify ini bener?" tanya ku hati22 agar rio tak salah tangkap
rio tersenyum ke arahku lalu melingkarkan tangannya ke pinggangku. aku menyendenkan kepalaku di bahunya
"mau gimana lagi shillaku sayang. aku sayangnya sama kamu. bukan sama ify. aku udah anggep ify adek aku sendiri. dan ga lebiiih. kamu sih pake nyuruh aku kaya gini"
aku tak langsung menjawab. memang benar, aku yang menyuruhnya, dan aku juga yang harus sakit melihat itu semua.
lalu aku mengangguk, "aku takut kehilangan kamu yo" ucapku lirih
rio tersenyum, "aku juga ga mau kehilangan kamu shill" jawabnya sambil mencium lembut keningku
"kak, tau kak rio gak?" tanya ify yang sedang gusar di telefon
"ga fy, emang kenapa?" jawabku berbohong
"dia ga jemput aku kak. aku telfonin nomernya juga gak aktif. kira22 kemana?"
"hmm.. sibuk kali fy. ntar juga pasti ngehubungin kamu" jawabku. beraaat.
"yaudah kak. kalo ketemu kak rio sampein ya"
klek
aku menutup flip HandPhoneku. sekarang aku tengah berada di ancol. menikmati semilir angin sore dan melihat sunset yang begitu indah bersama rio.
"yo.. ify nyariin kamu" kataku lirih
rio menoleh ke arahku
"terus?" jawabnya santai
"gak nyamperin? kan kasian dia"
"ga ah. hari ini aku pengen sama kamu. bukan sama ify" katanya sambil memandang lurus kedepan. menikmati sunset yang begitu indah. matahari berwarna jingga. aku menyendenkan kepalaku di bahu rio. yangan kiri rio menggenggam tangan kananku, sedangkan tangan kanan rio membelai lembut rambutku
"kak, jawab. kemaren kakak ngapain sama kak rio? heh?!" desak ify
aku merasa terpojok tak berkutik. seperti puluhan massa sedang menghadangku agar aku tak dapat bergerak atau dapat mati --saat itu juga--
"ma..maksud kamu?" jawabku tergugup. aduh shillaaaa, kenapa pake gugup22an segala sih-_-
"alah kak, gak usah sok gak tau gitu aku tau kok kemaren kakak sama kak rio ke ancol kan? pelukan kan? hiks hiks kakak jahat !" kata ify sambil terisak dan pergi menjauh
aku mencoba mengejarnya tapi kaki seperti di ganduli sesuatu. aku jadi tak bisa beranjak keluar kamar.
sejak saat itu rasanya aku benar22 bersalah pada ify. dan sejak saat itu juga, aku terus memikirkan caranya agar aku dapat melupakan rio dan merelakannya bersama ify. satu22nya yang ada di benakku sekarang adalah MENGHILANG SELAMA22NYA DARI MEREKA ! bukaaaaaaaan !! bukan bunuh diri , tapi PINDAH ! aku membujuk papa, agar papa mengijinkan ku untuk meneruskan kuliah di Paris, mengembangkan mata kuliah design -ku itu. setelah menunggu waktu selama 2minggu, papa dan mama meng-IYA-kan permintaanku itu. dan lusa, aku sudah akan berangkat ke paris.
pagi itu di kampus.......
"yo" sahutku
rio menoleh "apa shill?"
"aku.. aku udah mutusin untuk ngeakhirin hubungan kita. sampe sini aja ya yo? aku juga udah mau pergi dari indonesia. mungkin 4 tahun aku akan menetap di paris. mencari pengalaman design yang leeebiih baik daripada di indonesia" sahutku mencoba tegar
rio terbelalak, "shill, ga usah gitu dong. gak gak gak pokoknya gak ada acara pindah22an ! aku ga suka shill. pleasee. demi aku, jangan pindah" rengek rio
aku terisak. rio menggenggam tanganku kuat
"justru ini yang terbaik demi kamu, demi aku, demi KITA, demi ify dan seeemuanya yo. maafin aku ga bisa jadi pacar yang ngertiin kamu, maafin aku kalo aku ada salah sama kamu ya yo. kamu jaga baik22 ify, aku gak mau dia terluka :)" kataku sambil tersenyum
rio menatapku tajam, aku tahu sekali bahwa dia gak mau aku pindah
"rio... aku pergi ke paris buat ngelupain semuanya yo. aku pengen ngerelain kamu sama ify. kalo aku terus22an disini, aku cuma bisa ngebuat ify nangis, ngebuat ify marah, kesel, sebel. tolong yo tolong, ngertiin aku" kataku yang sudah mengalirkan bertetes22 air mata.
rio memelukku. eraaaaaaaaaaat sekali
dan aku takkan menyesali perkenalan ku dengan rio, saat22 aku pacaran dengan rio ataupun menyesal merelakan rio untuk ify. aku sama sekali gak menyesal :)
sore itu bandara Soekarno-Hatta ..........
"pa, ma, fy, yo, shilla berangkat ya"
papa dan mama memelukku erat sambil meneteskan air mata.
"yo, jagain ify ya" kataku sambil tersenyum ke arah rio dan menyeka air mataku
rio maju selangkah dan memelukku tak kalah eratnya
"ati22 ya shill, i love you" bisikknya
aku hanya mengangguk tanpa membalas kata22 'i love you' nya itu, aku melepaskan pelukan rio buru22, agar tak membuat ify yang ada di depanku ini makin kesal
aku meraih tangan ify, "fy, kalo kamu di aneh22in sama rio, telfon kakak ya. ntar kalo kakak udah di indonesia, kakak bejek22 tuh rio-nya hahaha" kataku terkekeh
ify menangis dan memelukku "kak, maafin ify ya kalo ify sering salah sama kakak hiks hiks"
aku membelai rambutnya, "gak fy, justru kakak yang harusnya minta maaf. udah ya, pa, ma, yo, fy, pesawat mau berangkat. shilla pamitt. doain shilla sambpai tujuan dengan selamat yaa" sahutku sambil mengangkat koperku dan mendorongnya pelan.
aku berbalik dan berjalan menuju ruang tunggu. tanpa menoleh. agar aku bisa sedikit merelakan ify dan rio disana. semoga :))
4tahun berlalu
aku tengah sukses menjadi wanita karir. 2 tahun lalu, aku dapat menyelesaikan kuliah ku. lalu 2 tahun berikutnya, aku ikut bergabung dengan sebuah perusahaan yang lumayan besar. hari ini, aku berencana kembali ke indonesia, karna ku dengar kabar dari indonesia, adek kesayanganku dan serpihan masalaluku akan menikah. mana mungkin aku melewatkan moment ini? aku telah melewatkan moment spesial mereka yang pertama, pertunangan mereka 1tahun yang lalu. dan aku tak ingin melewatkan pesta pernikahan mereka.
siang itu bandara Soekarno-Hatta..............
aku melangkahkan kaki sambil tersenyum simpul menunggu kedatangan adikku dan rio.
tak lama kemudian
"kak shilla !" teriak ify. aku memandangnya. cantik sekali. dia telah tumbuh menjadi dewasa. lebih dewasa dari terakhir kali aku bertemu dengannya
aku berjalan ke arahnya
"bonjour" kataku
"mentang22 sekolah di paris hehe" ify terkekeh
aku tersenyum. lalu melihat sosok seorang laki22 di sebelahnya. tampak semakin mempesona. dan itu membuat dadaku kembali berdebar tak karuan melihat lelaki ini lagi. ya tuhaaan. di paris aku bisa melupakannya. kenapa waktu aku kembali ke indonesia rasa itu muncul lagi ??????
"hei shill, apa kabar?"
dadaku sakit saat melihat kedua orang yang sedang bahagia ini. memakai baju pengantin. cantik, ganteng.
tak terasa air mataku menetes deras membasahi pipiku. seseorang mendekatiku. membantuku menyeka air mataku dengan tissue
"kok nangis, shill ?" tanyanya.
tau dari mana namaku??
aku mendongakkan kepalaku, "c...cakka???" sahutku kaget tak percaya. cinta lamaku. atau juga bisa di bilang, cinta pertamaku yang pindah ke jogja saat aku maish kelas 6 SD
dia tersenyum lalu memelukku
"lama ga ketemu ya shill" sahutnya
aku mengangguk dalam dekapannya
sejak saat itu, aku berhasil melupakan rio. kehadiran cakka merubah semuanya. perlahan tapi pasti, aku telah merelakan ify dengan rio. pengorbanan cintaku membuahkan hasil yang lebih indah dari yang ku bayangkan, cakka. yang selalu di sampingku saat ini.
cakka, you are my destiny
tamat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar