CeRpEn..hope u all like it..:))
Semenjak lahir Rio sudah kehilangan kaki kanannya. Walaupun keadaan Rio seperti itu, mamah dan papahnya sama sekali tidak menyayanginya seperti menyayangi kedua anaknya yanglain. Alyssa Saufika Umari dan Alvin Jonathan Sindunata, Ya… mereka adalah namakedua anaknya yang lain, yang selalu mendapatkan kasih sayang yang amat sangatbesar dari kedua orangtuanya, lain dengan Rio yang sama sekali tidakmendapatkan kasih sayang dari orangtuanya, Ia hanya mendapatkan kasih sayangdari kakaknya yang pertama yaitu Ify.
“Tok,Tok,Tok” Tiba-tiba saja ada seseorang yang mengetuk pintu kamar Rio.
“Rio…kakak boleh masukkan? Kakak bawain kamu sarapan nih!” ucap seseorang dari balik pintu kamar Rio.
“Masuk aja ka, pintunya gak dikunci ko!” jawab Rio lembut. Ifypun membuka pintu dan langsung duduk dikursi yang berada disamping tempat tidur Rio.
“Yo, sarapan dulu ya!” kata Ify lembut sambil menyodorkan semangkuk bubur Tinutuan (bubur khas dari Manado).
“Iya ka!” jawab Rio sambil menggambil mangkuk bubur itu dan langsung melahapnya.
“Ka, mamah, papah, sama ka Alvin kemana?” tanya Rio setelah selesai melahap bubur bikinan kakaknya itu sampai habis.
“Mamah, Papah, sama Alvin ada diruang tamu!” Jawab Ify yang sekarang menyodorkan segelas susu hangat kepada Rio, Riopun meminumnya.
“Aku mau ketemu sama mereka ya ka!” pinta Rio dengan raut muka memohon.
“Iya-iya, tapi kakak ambil tongkat kamu dulu ya!” Walaupun keluarga Rio termasuk keluarga yang cukup kaya, tapi tetap saja Rio memakai tongkat bukan kursi roda! Setiap Ifymemohon kepada mamah dan papahnya untuk membelikan Rio kursi roda, mamahpapahnya selalu bilang “mamah sibuk!” “papah sibuk!”, mungkin sudah beribu-ribukali Ify memohon, tapi jawabannya dari mamah papahnya hanya “sibuk!”.
Sesampainya diruang tamu…..
Ify setia membantu Rio yang berjalan menggunakan tongkat, walaupun ia tau kalau Rio memang sudah cukup handal untuk menggunakan tongkat itu, tapi tetap saja Ifykhawatir terjadi apa-apa dengan adiknya yang sangat ia sayangi ini.
“Pagi mah, pah, ka!” sapa Rio lembut sambil tersenyum, tapi mamah, papah dan Alvin tak menjawab sapaan Rio, mereka hanya membuang muka dan meneruskan kegiatan merekamasing-masing.
>>>>>20 menit kemudian <<<<<
“Mah, Alvin kesekolah dulu ya!” ucap Alvin
“Iya, hati-hati ya!” jawab mamahnya
“Ok ok, bye mah!” Alvin langsung masuk ke mobil Avanza yang disupiri oleh Pa.Iman.
“Pak, cepet berangkat!” perintah Alvin.
“Tapi den… apa kita gak tunggu den Rio dulu?” tanya supirnya.
“What…!!! Nungguin anak pincang itu! Please deh! Gue kan gak satu sekolah sama si pincang jelek itu!” ucap Alvin dingin. Memang dari dulu Alvin gak pernah satu sekolahsama Rio, alasannya sih… dia malu kalau punya adik pincang kaya Rio.
“Tapi den….”
“Udah jangan banyak omong, cepet berangkat, atau lo mau gue pecat?!” kata Alvin kasar. Pa.Imanpun tak berkutik, dia takut kalau dia dipecat, kalau dipecatanak-istrinya mau makan apa?! Akhirnya Pa.Imanpun menaiki mobil dan melajumenuju sekolah Alvin, sedangkan Rio masih dirumah.
Jam Rumah menunjukkan pukul 19.00 tapi Alvin tak kunjung datang, Ify dan Rio sangat khawatir, mereka takut terjadi apa-apa dengan Alvin. Gak berapa lama mamah-papahpundatang.
“Mana Alvin?!” tanya mamah Alvin cemas
“Dari tadi, Alvin belum pulang mah, pah!” jawab Rio
“Ify sama Rio udah nyuruh Pa.Iman untuk nyari Alvin ko mah, pah!” ujar Ify.
Tiba-tiba telphone rumah berbunyi…
Kring…kring..kring…
Mamah Alvin langsung mengangkat telphone itu.
“Selamat malam!” sapa seseorang dari ujung telphone.
“Malam!” jawab mamah Alvin.
“Apa benar ini rumah dari sodara Alvin?!”
“Iya, saya mamahnya, Alvin kenapa ya?!”
“Alvin kecelakaan,”
“Kecelakaan?!” tanya mamahnya tak percaya.
“Iya, anak ibu kecelakaan, sekarang anak ibu ada dirumah sakit Alvinoszta!”
“Gimana keadaan anak saya?!”
“Setelah kami periksa, ternyata anak ibu… anak ibu sudah tak bisa melihat lagi,”
“Maksud anda anak saya buta?”
“Ya, begitulah!”
“Saya akan kesana sekarang,”
“Baiklah, selamat malam!”
“Malam!” Mamah Alvinpun menutup telphone dan memberi tahu kepada papahnya, setelah papahnya tau, mamah dan papah langsung pergi kerumah sakit, tadinya Ify dan Rio mauikut, tapi dilarang.
“Nyonya, ini ada amplop dari den Rio!” ujar Bu.Dea sambil menyodorkan sebuah amplop yang cukup besar dan berwarna coklat. Mamah-papah Rio salin menatap satu sama lain, Papah Rio mengangkat bahu danlangsung masuk kedalam mobil, mamah Riopun langsung menggambil amplop tersebutdan bergegas pergi.
>>>>> Rumah Sakit Alvinoszta <<<<<
“Siapa yang matiin lampu!” kata Alvin yang telah sadar dari komanya tadi.
“Alvin, syukur deh kamu udah sadar,” ucap Ify
“Ka Ify? Ka siapa yang matiin lampu? Gelap ka!”
“Gak ada yang matiin lampu Vin!” jawab Ify lembut dengan mata yang berkaca-kaca.
“Tapi semuanya gelap ka!” ucap Alvin
“Alvin kenapa ka?!” lanjut Alvin
“Kamu… kamu..!” omongan Ify tergantung.
“Tapi kamu harus janji sama kakak, kalau kakak kasih tau semuanya kamu harus bisa terima ini” ucap Ify
“Iya ka, Alvin pasti bisa terima ini semua.”
“Janji?”
“Janji ka!”
“kamu…kamu udah gak bisa ngeliat lagi Vin!” ucap Ify lirih dengan air mata yang sudah memenuhi pelopak matanya.
“Alvin buta ka?! Gak mungkin!” kata Alvin tak percaya
Ify memegang tangan Alvin erat.
“Alvin kamukan udah janji sama kakak, kamu harus bisa menerima ini semua!” kata Ify masih lirih.
Selang beberapa detik Ify langsung meneteskan air mata dan langsung memeluk kepala Alvin,Alvin yang tadinya protes sekarang malah diam mungkin dia shock denganjawaban dari kakaknya.
Sementara dirumah dengan perasaan yang sangat-sangat khawatir karena kakaknya yang buta, Rio bersiap-siap untuk mengikuti salah satu ajang pencarian the next idol.Setelah bersiap-siap Rio diantarkan oleh Pa.Iman ketempat dimana ajang itudilaksanakan.
>>>>> Ruang Audisi <<<<<
Diruang audisi ini terpampang jelas 3 juri, yang pertama adalah salah satu penyanyi yang sangat-sangat terkenal sampai kepenjuru Eropa, ia bernama Sivia Azizah, yangkedua adalah vokalis band Super Idola yang sangat terkenal, ia bernama GabrielStevent Damanik, sedangkan satu juri lagi adalah seorang penyanyi yang sangatdiidam-idamkan oleh para cewe dipenjuru Indonesia, ia bernama Cakka KawekasNuraga. Saat audisi Rio menyanyikan lagu Bunda-Melly dan Yang terbaik untukmu-Adaband. Setelah selesai menyanyikan lagu Bunda-Melly dan Yang terbaik untukmu-Adaband, dengan mata yang berkaca-kaca para dewan Juri memberikan standingapplause untuk Rio.
“Tadi kamu bener-bener nyanyi pake hati!” ujar Sivia dengan mata yang berkaca-kaca.
“Kamu bagus banget! Sumpah gak bohong!” kata Gabriel sambil mengangkat kedua jempolnya.
“Makasih!” ucap Rio sambil tersenyum.
“Saya gak bisa bilang apa-apa, falset yang kamu lakuin tadi ngebuat saya gak bisa berkomentar macam-macam lagi!” kata Cakka sambil mengangkat kedua jempolnya dan tersenyum.
“Kamu kenapa menyanyikan lagu ini?” tanya Gabriel kepada Rio.
“Karena…..” ucap Rio tergantung.
“Klek….” Rio menelan ludahnya lalu ia menundukkan kepalanya dan melanjutkan ucapannya.
“Karena saya ingin membuktikan ke mamah dan papah kalau dengan kekurangan saya ini, saya bisa membanggakan mereka!” lanjut Rio lirih. Tiba-tiba saja air mata Rioberlinang satu persatu, para dewan juripun sama-sama berlinang air mata.
>>>>> Kamar No 15 <<<<<
Disini tampak beberapa teman Alvin yang menjenguknya. Mamah- Papah Alvin dengan senyum manis menyambut kedatangan teman-teman Alvin. Tapi entah kenapa perasaan Ify menjaditak enak, dia khawatir dengan adiknya Rio, akhirnya dia memutuskan untuk keluarmencari Rio. 5 menit kemudian teman-teman Alvin berpamitan.
Didepan rumah sakit Ify terlihat memandang orang-orang yang sedang lalu-lalang dihadapannya, siapa tau diantara orang-orang yang lalu-lalang itu ada Rio. Ify terusmelangkah mencari Rio, disebrang tempat Ify berdiri Rio turun dari taxi yangmengantarkannya kerumah sakit.
“Awas ka…..!” teriak Rio sambil berlari kearah kakaknya dengan keadaan kaki yang seperti itu?!!!. Rio berhasil mendorong kakaknya kesudut jalan tapi…
“Bruk….!” terdengar suara kencang yang ngebuat semua orang melirik kearah suara itu berasal. Rio memang berhasil menyelamatkan kakaknya, tapi dia tidak berhasilmenyelamatkan dirinya sendiri. Ify langsung berlari menuju adiknya yangterbujur kaku dengan darah-darah segar yang menggalir dari kepalanya.
“Rio…. Bangun!!” ucap Ify lirih sambil memukul-mukul wajah adiknya pelan. Ditemukannya sebuah amplop yang dipegang erat ditangan kanan Rio dan ternyata itu adalahsurat yang menyatakan kalau Rio lolos kebabak selanjutnya di ajang pencarianthe next idol.
Sementara dikamar no 15….
“Rio…!” ujar mamah Alvin yang ngebuat papah dan Alvin terkaget-kaget.
“Ada apa mah?!” tanya Alvin sambil meraba-raba.
“Rio…!!!!” jawab mamahnya.
“Rio?!” tanya papahnya. Entah berasal dari mana mamah Alvin langsung mengingat tentang amplop coklat yang dikasih oleh Bu.dea tadi pagi, mamah Alvin membuka tas putihnya danmencari-cari amplop coklat itu, setelah ketemu segeralah mamah Alvin membukanyadan ternyata isinya adalah sebuah CD, dilihatnya CD itu dan ternyata isinyaadalah video Rio yang sedang menyanyikan lagu Bunda-Melly dengan menggunakanpiano dan Rio juga menyanyikan lagu Yang terbaik untukmu-Ada Band denganmenggunakan gitar kesayangannya. Mamah,Papah Rio sama sekali tak menyangka kalau anaknya yang satu ini mempunyai bakatdalam bidang musik dan bernyanyi.
“Rio gak tau,kenapa Rio bisa bikin video ini yang mungkin menurut mamah,papah dan ka Alvin gak penting, tapi bagi Rio video ini sangat berarti, karena lewat video ini Riobisa mengungkapkan rasa cinta Rio yang sangat besar untuk mamah, papah dan kaAlvin!” Rio menundukkan kepalanya, dan melanjutkan ucapannya.
“Memang dari kecil Rio gak pernah dapet kasih sayang yang besar dari mamah dan papah, tapi walaupun begitu Rio gak akan pernah benci sama mamah dan papah karena berkatmamah dan papah Rio bisa menghirup udara yang sejuk didunia ini, Rio bisamelihat cantiknya dunia ini, itu semua berkat mamah dan papah!” lanjut Riodengan mata yang berkaca-kaca.
“Buat ka Alvin, walaupun selama ini kakak malu sama teman-teman kakak karena punya adik seperti Rio, sampe-sampe kakak gak angep Rio dan gak mau sekolah bareng sama Rio, Akuakan tetep sayang sama kakak!” kata Rio sambil tersenyum.
“Karena Rio tau kalau sebenernya didalam hati mamah, papah dan ka Alvin yang paling dalam banget, mamah, papah dan ka Alvin pasti sayang sama aku!”
“Klek….” Rio menelan ludahnya, lalu melanjutkan perkataannya.
“Mah, pah, ka! Aku ikut ajang mencari the next idol, dan nanti kalau aku lolos itu semua berkat doa dari kalian semua,” kata Rio sambil tersenyum lagi.
“Makasih buat mamah, papah dan ka Alvin yang udah mau nyempetin waktu buat nonton video ini….” Kata-kata Rio tergantung.
“You are my hero mah, pah, ka! I Love You so much!” ucap Rio sambil tersenyum manis dan mengakhiri videonya.
“I Love you too my brother!” kata Alvin sambil tersenyum, memang Alvin buta tapi hatinya gak akan pernah buta.
“Hiks…hiks…hiks…” tangis mamah Rio terdengar, beliau menangis sejadi-jadinya, beliau menutup mukanya dengan keduan tangannya, papah Rio berusaha untuk menenangkannya.Sampai akhirnya ada seorang suster yang mengatakan kalau Rio kecelakaan dan sudahtak bernyawa lagi, tanpa berfikir panjang mamah, papah Rio duluan untuk menujuruangan tersebut, sedangkan Alvin diantarkan oleh suster dengan bantuan kursiroda.
Waktu mamah Rio datang, Rio sudah ditutupi kain putih yang menutupi dari ujung kaki sampai ujung rambut tubuh Rio, mamah membuka kain itu sampai leher Rio. Terlihat kepalaRio yang berlumuran darah dengan kulit yang memutih.
“Bangun sayang!” ucap mamah Rio lirih.
“Maafin mamah, mamah salah, selama ini mamah gak pernah ngasih kasih sayang sama kamu, mamah hanya sayang sama kedua kakak kamu saja, sedangkan kamu… mamah gak pernah angepkamu! Maafin mamah Rio!” ujar mamah Rio sambil memeluk kepala Rio.Semua orangharu melihat kejadian itu, semua merasa bersalah karena dulu gak pernah angepRio, mereka merasa bersalah karena dulu acuh tak acuh kepada Rio.
Setelah Rio meninggalkan mereka semua untuk selamanya, kedua mata Rio diambil untuk diberikan kepada Alvin, sehingga Alvin bisa melihat lagi. Dari surga Riotersenyum manis melihat kakaknya yang sudah dapat melihat lagi!
TAMAT….
Maap klo jelek..
Diharap komen dn like..:)
Ini cma crita aja yaww..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar