Minggu, 23 Januari 2011

takkan terganti

Ini kisahku , perjalanan cintaku , lika liku hidupku dan sepak terjang harapanku.

Ini semua di mulai olehnya, oleh dia yang dulumewarnai hidupku, oleh dia yang benar benar membuatku nyaman dan oleh dia yang entah sekarang berada disana


Senyumnya di pagi itu……… membuat jantungku melompat……




Flashback : on

“hai, shill” sapaku padanya pagi itu padanya
Ia —yang aku maksud— menoleh dan tersenyum dan memperlihatkan deretan gigi berbehel warna pinknya itu.
“hai juga rio” balasnya singkat
Aku tersenyum ke arahnya. Mataku tertuju pada buku buku yang sedang ia bawa itu.
“gue bantu ya shill?”tawarku sambil memindahkan bukunya ke dekapanku.
“ehh ngga usah yo, gue bisa kok” sahutnya seraya mengambil alih semua buku-bukunya yang sudah ada dalam dekapanku
“tapi kan berat, shill. Gue bantu ya? Sekali-kali gue yang bantuin lo, ya” sahutku
Shilla menyeritkan dahinya lalu tersenyum

DEGHH
Senyumannya itu membuat jantungku berhenti berdetak. Tuhan, ada apa dengan ku saat ini???
Mataku tak lepas memandang wajah cerianya yang berlalu meninggalkanku sambil bersenandung kecil seperti benar-benar menikmati hidupnya. Aku senang, setiap melihat senyumnya, aku selalu semangat :’)


Flashback : off


*


Cowok punya diary salah, ya? Kayaknya ga, kan? Ga ada yang ngatur cowok buat gak nulis diary, kan?
Aku menulis semua tentangnya di dalam buku diary berwarna putih dengan cover bertuliskan

‟Don’t read or you’ll DIE
Dibawah kata-kata itu tertulis lagi singkatan namaku ”MSAH“

Aku buka halaman pertama. Hmmm, awal-awal pertemuanku dengannya sewaktu MOS. Di SMA Idola. Ga bakal aku lupain.
Ku buka lembar demi lembar hingga ku temukan halaman kosong di lembar ke 42. Aku pun mulai menulis



Tuhan, apa aku salah merindukannya ?
Apa aku salah ingin melihat senyumnya kembali ?
Apa aku salah menanti ia kembali menemuiku ?
Apa aku salah menginginkan paras cantiknya mewarnai hari-hariku lagi ?
Apa aku salah , MENCINTAINYA ?

Sampai kapan aku menantinya ?
Sampai kapan aku mengharapnya ?
Semua sia-sia
Dia takkan mungkin kembali



Ku tutup diary-ku dengan kasar. Banyak fikiran yang terlintas di benakku

‘apa dia benci denganku ?
Apa dia sengaja menghindar dariku ?
Apa dia memiliki laki-laki lain ?
Apa dia …..’


Ku tepis semua fikiran itu. Setiap tidur, aku selalu bermimpi tentangnya. Tentang cara dia bicara, tentang cara dia tersenyum, bau parfumnya, banyak lah. Semua tentangnya yang tentu masih terseimpan di benakku


*


15-06-09

Aku duduk di café kampus bersama sahabatku, Alvin. Katanya, dia akan memberikanku kejutan. Aku tak tahu kejutan apa yang ia maksud. Akupun menurutinya.

“Yo, gue ke toilet dulu ya” sahut Alvin
Aku mengangguk sambil meminum pulpy orange kesukaanku
Tiba-tiba seorang gadis mendatangiku

‘bau ini’ batinku. Aku memandangi gadis itu. Ia semakin mendekat ke arahku lalu aku memperhatikannya dengan sungguh-sungguh
Gadis itu. Manis, cantik, dengan rambut shaggy panjang terbiarkan tergerai dan memakai softlens warna hijau sambil mengembangkan senyum manisnya
Ya Tuhan, apakah ini dia? Tanyaku dalam hati

“rio, ya?” tanyanya. Seketika tubuhku gemetar. Tak tahu harus menjawab apa
Aku menganggukkan kepalaku
“boleh, gue duduk?” tanyanya (lagi)
“boleh” jawabku singkat. Sepertinya ini bukan dia.

“ini, kakak gue titip surat buat lo” katanya memecah keheningan antara aku dan dia
“kakak lo?” tanyaku heran. Ia mengangguk.
“gue anjurin lo buka surat ini di rumah aja. Jangan disini” pintanya
“bentar bentar. Kakak lo?? Emang lo punya kakak, shill?” tanyaku padanya
Dia menggeleng-gelengkan kepalanya

“ga bisa bedain gue sama kak shilla, ya? Ck. Gue shanin, rio” sahutnya
“shanin?” gumamku
“iya. Gue bukan kak shilla. Nih ambil suratnya” katanya seraya menodorkan amplop berwarna pink itu ke arahku. Pink? Kesukaan shilla banget

Akupun meraih surat itu. Lalu memasukkannya kedalam saku bajuku
Alvin kembali dari kamarmandi. Raut mukanya kaget dan gelisah setelah melihat shanin. Aku menyadari betul Alvin menyembunyikan sesuatu. Raut mukanya gelisah tapi ia paksakan untuk tersenyum. Aku mulai menyadari ada keganjilan ini saat ia terdiam di meja. Ga banyak omong. Dan senyum shanin tadi juga di paksain.

Ada apa sih? Rutukku dalam hati sambil melihat mereka yang diem-dieman di depanku. Tapi aku mencoba biasa aja. Aku harap mereka menjelaskannya sendiri tanpa aku pinta.


*

Setelah pulang dari café, aku membaringkan tubuhku ke kasur. Ntah fikiran apa yang sedang berkecamuk di dalam otakku. Tapi yang pasti perasaanku tak tenang. Seperti suara bergemuruh yang menyuruhku membaca surat itu. Tapi mentalku masih belum kuat. Jangankan membacanya, membukanya saja rasanya aku tak mampu.

Aku berulang kali menguatkan mentalku untuk membaca surat tersebut. Setelah 2 jam hanya terpaku memandangi sepucuk surat yang ku geletakkan begitu saja di meja samping ranjangku, aku pun mengambilnya.
Aku memandangi surat itu. Membalik balikannya. Apakah aku sanggup membacanya? Karena kerinduanku yang mendalam kepada shilla, siap tak siap, aku membaca surat itu.

Ku buka dengan hati-hati agar tak rusak. Aku mengeluarkan kertas di dalamnya. Membacanya dengan teliti tiap kalimat yang ada di dalam surat itu



Dear Rio
Hai rio ! long time no see ya . berapa tahun kita ga ketemu ? 3 tahun ya ? maafin gue ya gue ga kasih kabar ke lo . gue abis oprasi ginjal yo :’( gue sakit ginjal

Maaf ya yo gue ga pernah cerita ini ke elo . gue ga mau lo sedih . tapi ada kabar baik yo, oprasi gue berhasil ! tapi gue ga boleh balik ke Indo sama ortu gue . soalnya gue di jodohin sama seseorang disana. Namanya “cakka kawekas nuraga”
Dia juga artis yo di inggris . ortu gue pengen gue bahagia dan berkecukupan . jadi tanpa fikir panjang ortu gue nerima perjodohan yang di lakuin sama ortunya cakka . sebenernya gue ga mau yo . tapi ini gue lakuin demi ortu gue .
Perasaan emang ga bisa di paksain kan ? gue ga pernah cinta ke cakka . gue Cuma cinta ke elo, Mari Stevano Aditya Haling . gue tau kok lo juga cinta ke gue kan ? hehe maafin kalo gue PD banget :p
3 bulan lalu Alvin ke inggris , ortu Alvin ngajakin Alvin ketemu sama rekan bisnis mereka yang ga lain dan ga bukan tuh ortu gue yo .
Alvin nyeritain semua . 3 tahun hidup lo tanpa gue . lo cengeng banget sih yo ? masa kangen am ague sampe kaya gitu ? hhihi xp gue kan jadi makin sayang ama lo yo (:
Gue sebulan yang lalu tunangan ama cakka . sebenernya sih gue ngarepin elo yo yang ada di samping gue sekarang . tapi pas SMA lo ga pernah ngutarain kalo lo tuh sayang ama gue . jadi gue kira lo tuh ga ada perasaan ke gue . gue nyesel pilih cakka . kalo misalnya lo ada , pasti ortu gue pun ga bakal ngejodohin gue sama cakka . lo telat :’((((((
Yang ngasih surat ke elo tuh adek gue, si shanin . lo pasti nyangkanya itu gue ya ? haha dia kembaran gue yo . kalo gue nikah sama cakka nanti , lo jagain adek gue ya ? anggep aja itu gue (:
3 bulan lagi gue nikah yo . ga maksa lo buat dateng sih , kita nikah di bali . gue berharaaaaaaaaap banget lo bisa dateng ama shanin (:
Ini yang terakhir yo , sebelum gue ga bisa bilang . I Love You So Mush Mario :*
Shilla



“I love you too so much , ashilla” lirijku sambil terisak. Hatiku tertusuk membaca surat ini. Seperti inikah takdirku? Ya Tuhan andai waktu bisa ku putar kembali pasti pas prom-nite aku nembak dia.

Gue belom bisa terima ini. Sulit. Suliiiiiit banget. Lebih sulit daripada ngafalin rumus fisika ato mecahin trigonometri.
Aku melihat Alvin yang sudah memasang muka sedih di ambang pintu. Aku mendekatinya. Ia tertunduk lemas.

“maafin gue yo. Gue ga pernah cerita ama lo. Maaf banget” ucap Alvin dengan suara parau.

Aku melihatnya. lalu memeluknya “gapapa kok vin, mungkin ini emang takdir gue” sahutku sambil menepuk-nepuk punggungnya. Alvin mengangguk
Aku pasrah. Aku akan coba melupakan shilla. Pasti bisa.



*


09-09-09

Tak sengaja ku jatuhkan buku diary berwarna putih yang sudah hampir 3 bulan tak ku sentuh. Aku memungutnya.
Pesta itu telah usai. Shilla dan Cakka resmi menikah.

“hhhh” dengusku

Separuh hatiku tak merelakannya. Tapi separuh hatiku lagi tlah terisi oleh ketulusan cinta Shanin yang mampu membuatku nyaman di dekatnya, ku buka buku diary kecil ku itu.


Selamat ya buat lo, shill. Gue ikut seneng, walaupun agak gak rela juga sih. Thanks udah percayain shanin sama gue. Gue akan jagain shanin seperti yang lo minta waktu itu (:
Meski waktu datang dan berlalu samai kau tiada bertahan
Semua takkan mampu merubahku hanyalah kau yang ada di relungku
Hanyalah dirimu mampu membuatku jatuh dan mencinta
Kau bukan hanya sekedar indah kau TAK AKAN TERGANTI :’)
I love you more shilla
And I love you most shanin

I try to love some one who love me , that’s shanin ((:



Aku menutup buku diary itu. Menyimpannya kembali dalam tas ranselku


Tok tok
Ketuk seseorang
“ini shanin rio sayang” katanya dari balik pintu
Aku pun bersiap-siap. Sedikit menambahkan minyak wangi ke tubuhku. Lalu memakai sandal crooz kesukaanku dan membuka pintu.
“katanya mau jalan-jalan ke kuta?” Tanya shanin manja
“ayukk berangkat sekarang” kataku sambil menggenggam erat jemari tangannya.

Saat ini, aku meyakinkan hatiku bahwa aku mencintai shanin. Tapi tak bisa di pungkiri, shilla tak kan tergantikan di hatiku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar