Makin gajelas, gampang ketebak, yayaya saya tau kok..
Hhehehe udahlah, baca aja yaaah..
ALMOST SOULMATE PART 7
*********************
"Kita tampil trio aja ya? Gue ga mau sendirian." Rengek Deva.
"aduh Dev, lo manja banget sih?!"
"Ayo dong, kita nyanyi bertiga. Plis lah, kaya boyband-boyband gitu.. yah yah?"
"iya, vin. Aku juga ga mau sendirian. Mending bertiga langsung aja. Ya vin??" Debo ikut merengek.
Alvin berdecak." Oke oke! Kita tampil bertiga.. mau pake lagu apaan??"
"Lo sama Debo nyanyi deh, gue ngedance. Gue kan gini-gini mantan dancer.."
"Ga ga ga!! Kita nyanyi bareng-bareng." usul Alvin.
Deva dan Debo mengangguk pasrah.
"Peserta nomor 112, silahkan masuk.." ujar Bu Ribka.
"udah siap, kan??!"
"SIAAPP!!!"
Mereka bertiga memasuki ruang audisi.
Alvin dan Debo mengambil gitar. Deva duduk di tengah-tengah mereka.
"hitungan ketiga, mulai ya" bisik Alvin. Deva dan Debo mengangguk.
"satu.. dua.. tiga.."
Alvin dan Debo memetik gitar bersamaan. Deva menunggu hingga intro dimulai.
[Deva]
If you ever find yourself stuck in the middle of the sea..
Ill say the world, to find you..
If you ever find yourself lost in the dark and you cant see..
Ill be the light, to guide you..
[Debo]
Find out what were made of
What we are called to help our friends in need..
[All]
You can count on me, like one two three..
Ill be there, and I know when I need it
I can count on you, like four three two..
Youll be there, cause that what friends
Are supposed to do oh yeah..
[Alvin]
If you toss and you turn and you just cant fall asleep..
Ill sing a song beside you..
And if you ever forget how much you really mean to me..
Everyday I will, remind you..
[Deva]
Find out what were made of
What we are called to help our friends in need..
[All]
You can count on me, like one two three..
Ill be there, and I know when I need it
I can count on you, like four three two..
Youll be there, cause that what friends
Are supposed to do oh yeah..
[Debo]
You always have my shoulder when you cry..
[Alvin]
I never let go, never say goodbye..
[All]
You can count on me, like one two three..
Ill be there, and I know when I need it
I can count on you, like four three two..
Youll be there, cause that what friends
Are supposed to do oh yeah..
[Deva]
You can count on me cause I can count on you..
Para juri bertepuk tangan, kecuali pak Dave.
"Oh, jadi begini ya, penampilan murid saya yang tadi pagi keasyikan tidur?" cibir pak Dave.
Debo, Deva dan Alvin melengos,
"Saya tau, kalian bertiga memiliki bakat yang luar biasa seperti ini. hanya saja, kalian terlalu malas untuk mengapresiasikan bakat kalian.. dan sekarang, kalian pasti sudah tau kan bakat kalian bagaimana? Selamat, saya ada di pihak kalian" lanjut pak Dave.
Senyum pun mengembang di wajah ketiga pemuda ini.
"Terimakasih pak, terimakasih."
"Baiklah, peserta selanjutnya."
**
"Satu jam lagi," lirih Ify sambil menengguk minumannya.
Cakka masuk ke dalam kantin, duduk tepat di belakang Ify.
"Iya iya Shill! Bilangin sama Papa, gue pasti bakal secepat mungkin ngehancurin sindunata. Iya, gue janji dalam waktu ga kurang dari 3 bulan. Kelamaan? Ya Cuma bisa segitu pokoknya! Udah lah, jangan pernah hubungin gue lagi! Iyaa, tiap minggu kita ketemuan di J.co, iya. Yaudah, gue sibuk. Oke,"
Ify mendelik, apaan maksudnya? Kenapa ada kata-kata ngehancurin Sindunata? tanya ify pada dirinya sendiri. lalu ify melirik kea rah bangku Cakka duduk.
Cakka bangkit dari duduknya, dan memesan dua botol lemon tea lalu berlalu entah kemana.
Ify masih memikirkan apa arti percakapan cakka dengan seseorang di telepon. Apakah Cakka bukan orang baik-baik?
"Fy! Ayo kita liat pengumuman kelulusan!" tegur Debo tiba-tiba.
"ya ampun mas! Ngagetin ify aja sih?? "
Debo meringis, "ya maaf, kan ga tau. Ayook, cepetan. Keburu rame."
"emang udah di pasang?"
"udah, baru aja. Yuk cepetan!!"
Debo menarik tangan ify, yang membuat ify mau tak mau mengikuti Debo.
"vin! Gimana, kita masuk ga??" tanya Debo sambil berusaha membelah keramaian di depan papan mading.
"KITA MASUK DE! KITA MASUKKK!!!" teriak Deva histeris.
Debo melongo, "Yang bener kamu, Dev?"
"Iya! Bener! Swear! Sumpah!"
"Lo masuk, fy" ujar Rio datar.
"Hiyaaaaaaa!!! Beneran? Asiiikkk. Mas Rio masuk juga??"
Rio mengangguk.
"Yeeeey, bisa latihan bareng!! sorak" Debo dan Deva bersamaan.
Alvin geleng-geleng kepala, tapi ekor matanya melihat perubahan raut wajah Ify. Di senggolnya lengan Ify.
"Ada apa Fy?"
"Eh engg..nggak ada apa-apa kok" gagap Ify lalu tersenyum kikuk.
"Untuk ngerayain lolosnya kita ini, gimana kalo kita ngadain party?" Usul Deva.
Alvin menjitak kepalanya. "Lo mikirin pesta mulu!! Pikirin noh, apa lo bisa jalanin drama musikalnya? Huuuu.."
Deva meringis, "Hehe iya juga ya.."
"Udah ah, gue mau balik. Lo ikut balik nggak, Fy?" Tanya Rio
Ify mengangguk. "Iya.. Yaudah, semuanya, ify balik dulu yaa.."
Debo, Alvin dan Deva mengangguk. Rio dan Ify pun beranjak darisana.
"Gue jemput Sivia dulu yaa guys, bye.." Pamit alvin tak lama sesudah Rio dan ify.
"Yahh tinggal kita berdua De.."
"Iya Dev.."
"Ngerusuh yok?"
"Rusuh apaan?"
"Apa aja deh, gue suntuk. Atau kita jalan-jalan ke mall aja? Hunting cewek!? Hahaha.."
"Hunting cewek? Emang bisa cewek di hunting?"
"Gunting itu de -_- maksud gue kita cari cewek di mall. Gimana?"
Debo berfikir lalu mengangguk "Boleh. Cariin ya buat aku satu"
"Ngeeeh, iye deh gampang hayuuu kita cabut!!"
Deva dan Debo pun menuju Mall Taman Anggrek.
***
"Princess," sapa alvin.
"Lama amat sih? Ngapain aja?!" Kesal sivia
"Maaf, tadi kan nungguin pengumuman dulu. Maaf banget ya. Udah lama nunggunya?"
"Iya!! Lama banget!!"
"Sebagai permintaan maaf aku, kita belanja yuk. Kamu mau beli apa aja, aku turutin deh."
Mata Sivia langsung berbinar, "yang bener?"
Alvin mengangguk.
"Yaudah ayo cabut sekarang!!" Ujar sivia sambil menaiki mobil porsche 911 milik alvin.
Alvin tersenyum melihat perubahan ekspresi pacarnya itu. Lalu mengegas mobilnya membelah lalu lintas ibu kota.
***
Rio memarkirkan mobilnya di depan salon ternama yang terkenal sangat mahal itu.
Ify yang bingung pun bertanya, "kenapa kesini mas?"
"Gue pengen make over lo, fy"
"Heh!? Maksutnya?"
"Gue pengen ngerubah elo. Ify yang biasa jadi luar biasa.."
"Nggak mauuuu!!! Ify nggak pernah ke salon mas, takut dibilang udik. Aduuuh,"
"Udah deh, nurut aja kata gue. Gue ini ngasih tau yang baik loh, bukan yang buruk. Ayo masuk" Rio menggenggam tangan Ify. Ify tak kuasa menolak jemari Rio yang kokoh bertaut dengan jemarinya yang mungil itu.
"Mbak, tolong dandani dia secantik mungkin ya" ucap Rio pada penjaga kasir.
"Mau di apakan mas?"
"Apain aja deh, pokoknya cantik."
"Baik mas"
Ify menatap rio penuh harap, dengan isyarat tolong-mas-ify-nggak-mau!! Yang hanya di balas senyuman maut Rio yang sebenarnya mengisyaratkan udah-nurut-aja!!
Ify pun dibawa sang...#eh apaan ya namanya? Gatau dehh haha pkokny yg ada di salon itu loo#
Rio menunggu di luar sambil memainkan BBnya.
***
Deva dan Debo masuk ke dalam mall. Mata mereka pun mulai mencari mangsa #jiah
"Gimana kalo kita banyak-banyakan dapet nomor hape?" Usul Deva
Debo mendelik "Gila!! Nggak ah, malu"
"Udah deh, biasanya juga malu-maluin. Yaudah, lo di lantai UG sampe lantai 2, gue lantai 3 sampe lantai 5. Gue tunggu lo di foodcourt jam 6 sore ya!!" Deva pun beranjak.
Deva melongo. Banyak-banyakan nomor hape? Gila! Ngajak cewek lain selain Ify ngomong aja rasanya grogi, gimana ngajak cewek-cewek satu mall kenalan?
***
Alvin dan sivia tiba di sebuah butik yang tak jauh dari restoran yang kemain malam Alvin datangi.
"Vin, aku mau beli baju yang itu boleh?" Tanya sivia sambil menunjuk sebuah baju berwarna merah marun.
Alvin mengangguk, "Kamu pilih sepuasnya deh. Aku ke toilet dulu ya,"
Sivia mengangguk. Alvin pun menuju ke toilet. Tapi di tengah jalan, ia terpaku. Melihat gadis yang di jumpainya semalam kebetulan lewat di depan butik ini.
"Ag! Agni!" Panggilnya
Cewek bernama agni itu pun menoleh. "Loh, mas yang kemaren ya? Wah ada apa mas?"
"Nggak apa-apa. Cuma pengen manggil aja."
Agni membulatkan mulutnya. "Oh.. Eh kebetulan banget ketemu disini? Mas lagi ngapain di daerah sini?"
"Nganterin.....mmm temen belanja. Nah kamunya ngapain disini?"
"Mau bantuin ibu di sana mas, oiya namanya siapa? Daritadi udah ngomong panjang lebar tapi ga tau namanya"
"Oia, nama ku alvin."
Agni mengangguk, "ninggalin temennya ngga papa tuh mas?"
Alvin menepuk dahinya "duh pasti marah lagi!! Iyaiya aku kesana dulu ya, nice to meet you agni.." Alvin pun beranjak meninggalkan agni.
Agni hanya geleng-geleng kepala dan melanjutkan perjalanannya.
"Kamu darimana aja sih? Lama banget ke toiletnya!!" Kesal sivia
"Iya maaf princess tadi ...ada telfon dari kantor..iya.. Hehe"
"Oh yaudah, nih bayarin. Udah selesai" Sivia menyerahkan 6 potong baju. Alvin melotot, tapi gagal karena keterbatasan matanya untuk melek #plak
'Gila, ini bener-bener ngeborong atuh mah-_-' batinnya kesal.
***
Deva berjalan menyusuri foodcourt, dimana banyak remaja cewek 'bersilaturahmi' dengan teman-teman mereka #jiaah -_-"
"Boleh juga tuh yang di sebelah sana.." Ujar Deva sambil menyeringai.
"Halo mbak-mbak yang cantik manis imut keren dan baik hati. Pastinya pada nggak sombong, kan? Ayo tulis nama + nomor telfon kalian semua di kertas ini. Nggak bakal gue teror kok, cuma buat ngisi kekosongan kertas ini." Pekik Deva di depan beberapa cewek yang sepertinya sibuk bergosip ria.
Sebagian memandang Deva bingung, sebagian melengos, sebagian lagi tersenyum.
"Maksudnya apa ya mas?" Tanya cewek berambut bonding.
"Kalian tulis aja nama kalian, nggak bakal gue apa-apain kok. Swear deh! Mau ya? Itung-itung amal" rengeknya
"Yaudah deh" serah gadis chubby yanh sedaritadi menatap Deva penuh gairah #plak
'Asik, udah dapet 6 nih' girang Deva dalam hati.
"Makasih mbak mbak, semoga kalian di beri umur panjang dan kesehatan selalu. Peace love and gaul!!" Ujar Deva cengengesan.
Deva pun kembali mencari segerombolan cewek-cewek yang ada di sana.
Sedangkan Debo???
"Ayo ayo biro jodoh gratis cuma ada hari ini dan jam ini, cuma buat cewek, siaapa yang mau dapet jodoh bisa nulis namanya disini plus nomor hapenya. Tidak di pungut biaya apapun. Ayo dipilih eh salah ayo di tulis di tulis." Promosinya
Satu persatu cewek pun berdatangan. Selain karena penasaran, mereka juga melakukannya demi melihat wajah pemuda -yang sebenarnya- tampan itu.
"Gini kan gampang! Hahaha" Debo tertawa puas.
"Pasti aku yang menang. Nggak sia-sia deh punya otak encer begini haha"
***
Rio terperangah seusai menutup majalah otomotif yang ia baca. Di depannya berdiri seorang gadis cantik berambut panjang berombak yang berwarna hitam. Memakai behel berwarna biru dan memakai make up tipis.
"I...fy?" Panggilnya tak percaya.
Gadis di depannya itu hanya meringis sambil mengangguk canggung.
Mata Rio tak lepas memandang Ify. "Sumpah, lo beda banget" takjubnya.
Ify makin blushing, ia melengos untuk menutupi rona merah di pipinya.
"Yaudah kita cabut sekarang yuk Fy?" Rio kembali menggenggam tangan ify sampai ke mobil.
Ify masih diam seribu bahasa. Jantungnya berdegup kencang. Wajahnya sudah merah seperti kepiting rebus. Terlalu sulit untuk mengeluarkan sepatah suara.
Rio menyetir sambil melirik ify lewat ekor matanya. 'Bener-bener lebih cantik daripada dia!' Gumamnya dalam hati.
Mereka berdua pun terdiam dalam keheningan yang mereka ciptakan sendiri di dalam mobil.
***
"Gimana gimana? Lo dapet berapa De?" Tanya deva dengan nada meremehkan
"Aku dapet banyak! Lah kamu sendiri gimana?"
"Hmm rahasia.. Dalam hitungan ketiga, buka kertas kita sama-sama."
"Satu.. Dua.. Tiga.."
"Nyeeeh?" Pekik mereka bersamaan.
"Sama-sama 50!!" Ujar deva tak percaya
"Hebat juga kamu Dev" Debo menaatap deva takjup
"Harusnya gue yang bilang begitu sama lo dodol. Hebat juga lo, bisa dapet segini banyaknya?"
"Ya jelas lah, debo andryos!!"
"Ngeek. Dasar! Eh karena jumlah kita sama, jadi bayar sendiri-sendiri aja ya makannya." Deva terkekeh
Debo mengangguk "Yaudah deh, mau makan dimana?"
"Mana aja boleh lah. Laper banget gue!"
Tiba-tiba ponsel deva berbunyi. "Eh tunggu ya ada telfon" ujar deva lalu mengangkatnya "halo? Apa vin? Hah.. Sekarang? Gila lo!! Aaaaah iyedeh pkoknya lo tanggung jawab kalo gue pingsan nanti. Oh oke gue ontheway"
Telfon di tutup. Deva mendengus "pak dave bilang kita di suruh kumpul di aula sekolah sekarang!! Gila tuh guru, ga ada abis-abisnya nyiksa kita" gerutu deva
"Udah lah! Di syukuri aja.." Debo mengangkat bahu "yaudah, ayo kita kesana"
Deva mengangguk.
***
Ify memandangi dirinya di depan cermin. Memang bukan seperti ify yang dulu. Lebih cantik dan lebih modis.
"Kenapa aku nggak sadar kalo aku cantik ya?" Ify terkekeh sendiri.
Tok..tok..tok..
Hayoo siapa tuh yg ngetokin pintu kamarny ify? Hahaha..
Pasti udah tau..
Terus, kenapa debo deva dan alvin di panggil ke sekolah malem-malem gitu?
Gimana sivia sama alvin?
Terus..agni bakalan jadi apa yah disini?
Tunggu aja di almost soulmate part 8.. Hahahaha
Maaf pendek banget ol hape soalnya hehe
Tag"annya besok aja yaaw :3
L n C jgn lupa ya
Matur tenkiuuu :3
Almost Soulmate (part 8) nya mana?? lanjuutt ceritanya seru nihh ..
BalasHapus